Dalam pertemuan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wagub Emil Dardak serta jajaran Forkopimda dan Kepala OPD, JK menyebut penyebaran COVID-19 sangat cepat.
"Tidak ada virus secepat ini. Kecepatan sekarang sudah 8 juta orang terkena COVID-19 di dunia. Dulu 1 juta kasus pertama terjadi dalam kurun waktu 3 bulan. Kemudian 1 juta keduanya terjadi hanya dalam waktu 20 hari. Dan yang terakhir dari angka kasus 7 juta menuju kasus ke 8 juta dicapai hanya dalam waktu 8 hari," kata Jusuf Kalla dalam sambutannya di Gedung Negara Grahadi, Rabu (17/6/2020).
JK mengatakan efek dari cepatnya penularan COVID-19 berdampak pada ekonomi. Selain itu, dia melihat pemimpin suatu daerah baru pertama kali menghadapi bencana seperti COVID-19 ini.
"Ibu Khofifah sangat berpengalaman mengatasi bencana saat Mensos. Tetapi saat ini beda. Biasanya bencana alam datang, kita atasi dampaknya/akibatnya. Sekarang sebabnya kita atasi juga bersama dengan dampaknya. Menyelesaikan sebab dan akibat inilah kita perlu persatuan, kesamaan pandangan karena akibatnya di sosial ekonomi," jelasnya.
JK menyebut vaksin Corona paling cepat ditemukan Februari 2021 mendatang. Meski begitu produksi dan penerapannya ke masyarakat akan mulai diterapkan pada Agustus-September 2021.
"Vaksin itu paling cepat Februari. Masih diuji klinis. Cina mungkin cepat, tapi belum diakui dunia. Kalau ketemu Februari, perlu 3-4 bulan untuk menciptakan banyak. Kira-kira kita dapat Agustus September," ujarnya.
"Virus ini cepat. Kecepatan harus dilawan dengan kecepatan. Bagaimana sekarang di Indonesia korban tertular pertama 2 Maret. Butuh 2 bulan di Indonesia untuk mencapai kasus ke-10 ribu. Lalu kemarin hanya dalam 10 hari terakhir, kasus bertambah 10 ribu. Ini cepat sekali," imbuhnya.
Mantan Wapres RI ini menambahkan COVID-19 berbeda dengan HIV/AIDS dan Influenza. "Kecepatan harus dilawan dengan kecepatan. 2-3 Tahun kita baru akan berhenti memakai masker. Ini tidak mudah tapi harus disiapkan," pungkasnya.
Simak video 'Menlu Retno Ungkap 2 Strategi Pengadaan Vaksin Covid-19':
(fat/fat)