Ralat Nama yang Bikin ASN Banyuwangi Ngamuk Rusak Kantor Dispendukcapil

Round-Up

Ralat Nama yang Bikin ASN Banyuwangi Ngamuk Rusak Kantor Dispendukcapil

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 17 Jun 2020 09:26 WIB
asn banyuwangi ngamuk
Perbuatan ASN Banyuwangi yang ngamuk (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi - Seorang ASN berinisial PR mengamuk di kantor pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi. ASN itu langsung saja melempar kursi ke salah satu ruangan.

Selain itu, PR juga melempar pot bunga ke pintu salah satu ruangan tersebut. Akibat aksi tersebut, sebuah komputer rusak parah setelah tertimpa kursi yang dilempar PR. Selain itu, kursi ruangan juga rusak setelah dilempar oleh PR.

PR mengamuk sekitar pukul 14.30 WIB. Saat PR mengamuk, masih ada pelayanan di kantor tersebut. Masih ada sejumlah warga yang mengurus dokumen kependudukan.

"Saat itu masih ada pelayanan. Sempat beberapa orang yang mengurus kependudukan melihat aksi itu. Ada beberapa kerusakan. Komputer dan kursi rusak," ujar Kepala Dispendukcapil Banyuwangi Djuang Pribadi kepada detikcom, Selasa (16/6/2020).

Djuang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi yang ditindaklanjuti dengan diamankannya PR.

asn banyuwangi ngamukSebuah komputer rusak (Foto: Ardian Fanani)

"Kami dapat laporan bahwa terjadi pengrusakan fasilitas Dispenduk oleh Oknum ASN. Kami langsung ke sana dan amankan oknum tersebut," ujar Kapolsek Banyuwangi Kota AKP Ali Masuki.

Menurut Ali, polisi tak sulit mengamankan pelaku. Sebab saat itu, beberapa petugas Dispendukcapil sudah menenangkan PR.

"Langsung kita bawa ke kantor. Sudah kami amankan dan langsung kita bawa ke kantor," tambah Ali.

Setelah diamankan, PR langsung ditahan. Polisi menyita barang bukti sebuah komputer rusak, kursi, dan pot bunga yang dilempar PR.

Berdasar hasil pemeriksaan sementara, PR diketahui ngamuk gara-gara permasalah ralat nama. PR mengajukan pergantian nama di e-KTP miliknya. Namun karena PR tidak memiliki dasar untuk pergantian nama tersebut, petugas Dispenduk menolak untuk memproses.

"Sebenarnya PR kapan hari sudah ke Dispenduk, minta agar namanya ditulis lengkap beserta titel dengan dasar akta kelahiran dan ijazah sekolah. Akhirnya diganti lengkap oleh Dispenduk," jelas Ali.

Namun, pada hari ini PR datang kembali ke Dispendukcapil dan meminta agar identitas di e-KTP nya dikembalikan seperti semula. Dia beralasan karena nama yang tercantum di ijazah anaknya sesuai dengan data lama.

"Saat ditanya dasar perubahan identitas, PR tidak bisa menunjukkan, karena ijazah dan akta kelahirannya sudah sesuai dengan data yang baru. Ini kan petugas tidak berani untuk mengubah kembali, karena tidak ada dasar. Harusnya itu (perubahan identitas) disertai dengan penetapan pengadilan," ujar Ali.

Djuang mengatakan pihaknya sudah mengakomodir permintaan PR. Namun lantaran tidak sesuai dengan prosedur, pihaknya mem-pending permintaan PR.

"Kami mengakomodir semua permintaan PR. Namun ada prosedur yang harus dilakukan dalam pergantian identitas yang diminta PR. Kami masih mempelajari hal itu. Tapi yang bersangkutan terlanjur emosi dan merusak fasilitas kantor," tandas Djuang.

Tonton juga video 'Pramono Anung: Indonesia Kelebihan ASN':

(iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.