.webp)
Petugas gabungan di Kota Probolinggo menggelar razia masker. Puluhan warga yang tidak memakai masker dihukum mengucapkan Pancasila, dan membuat pernyataan lisan berjanji selalu memakai masker.
Petugas gabungan yang melakukan razia terdiri dari TNI, Polri, Dishub dan anggota Satpol PP Pemkot Probolinggo. Mereka gencar menggelar razia masker untuk menyambut new normal.
Razia masker digelar di Jalan Dokter Soetomo. Belum sampai satu jam, ada puluhan pengendara motor yang terjaring.
Baca juga: Strategi Pemprov Jatim Hadapi New Normal |
Selain membuat pernyataan lisan selalu memakai masker dan mengucapkan Pancasila, pelanggar juga diminta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Jika tidak hafal, pelanggar wajib mengulang sampai hafal. Setelah itu diberi masker gratis oleh petugas.
Zaki, salah seorang pelanggar, mengaku bersalah keluar rumah tanpa memakai masker. Meski mendapat hukuman, dia mendukung gerakan wajib mengenakan masker, agar sehat dan terbebas dari paparan COVID-19.
"Lupa tadi saat keluar tidak memakai masker. Karena melanggar, oleh petugas disuruh baca pernyataan lisan, dan juga membaca Pancasila. Kalau hafal baru diberi masker. Saya senang kegiatan razia ini, selain menyadarkan untuk hidup sehat, juga warga mengantisipasi dari paparan COVID-19," jelas Zaki saat dikonfirmasi, Selasa (16/6/2020) malam.
Sementara Hendra Kusuma, Kasi Operasi Satpol PP Kota Probolinggo mengatakan, dalam menyambut new normal, petugas gabungan akan gencar menggelar razia masker di beberapa titik. Jika kedapatan tidak mengenakan masker, para pengguna jalan diberi hukuman terlebih dulu. Baru setelah itu diberi masker gratis.
"Kita akan terus menyadarkan masyarakat untuk selalu memakai masker saat keluar rumah. Dan gelar razia bekerja sama dengan petugas gabungan, sampai masyarakat sadar bahaya COVID-19, dan peduli kesehatan bersama," kata Hendra.
Selain di jalan raya, petugas juga menggelar razia di kafe dan pertokoan sepanjang jalan protokol. Total ada seribu masker yang disediakan setiap harinya.
