"Iya betul (full). Padahal seminggu lalu ada penambahan sekitar 18 bed. Kapasitasnya sebenarnya ada 42," kata Kepala Bidang Humas dan Pemasaran RSI Surabaya Budi Setiyanto kepada detikcom, Minggu (14/6/2020).
"Jadi yang masih steril itu yang gedung baru itu yang masih dihuni pasien-pasien non COVID-19," imbuh Budi.
Menurut Budi, saat ini rumah sakit mencatat ada sekitar 12 pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Sedangkan sisanya adalah pasien berstatus PDP. Adapun pasien merupakan warga Surabaya semuanya.
"Dari Surabaya semua. Gak ada dari luar," tambah Budi.
Untuk mengatasi itu, tambah Budi, rumah sakit kini menerapkan screening berupa rapid test bagi setiap pasien yang masuk. Screening itu bertujuan untuk mengetahui kondisi pasien dan akan ditaruh di mana saat dirawat.
"Ya memang di rumah sakit sudah dilakukan screening zonanya. Begitu pasien masuk harus dirapid dulu. Itu untuk menentukan pasien itu diisolasi atau dirawat biasa," jelas Budi.
"Saiki panas, watuk ae wis medeni. Nanti dirawat biasa ternyata gak biasa. Makanya kan di awal kami rapid dulu masuk perawatan mana," tambahnya.
Meski krisis ruang untuk perawatan pasien COVID-19, namun untuk stok alat pelindung diri (APD) masih aman. Hanya saja, kini rumah sakit lagi kesulitan mencari masker terutama jenis N95.
"Alhamdulillah masih tercukupi. Masker N95-nya yang masih agak miris. Sudah menipis, carinya juga susah," tutur Budi.
Simak video 'Gelombang Kedua Corona, Gambaran 'Nikmati' New Normal Seenaknya':
(iwd/iwd)