Masa transisi new normal sudah diteken. Namun tidak serta merta fasilitas umum dan publik dibuka begitu saja. Masih ada beberapa persiapan protokol kesehatan yang perlu dilakukan agar aman bagi masyarakat.
Salah satunya aktivitas Car Free Day (CFD) yang kerap dilakukan tiap hari Minggu. Pemkot Surabaya masih berfikir keras agar tidak ada penyebaran penularan COVID-19.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Agus Eko mengaku pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinkes Surabaya.
"Oh belum mas, kalau dibuka kita rapat dulu dengan Dinas Kesehatan," kata Agus Eko saat dihubungi detikcom, Jumat (12/6/2020).
Eko menjelaskan alasan CFD belum bisa digelar karena rawan kerumunan massa saat pandemi Corona saat ini.
"Karena banyak orang (di situ), sulit untuk untuk mengendalikan. Tempat hiburan saja masih belum dibuka, kita nggak berani mas," ungkap Eko.
Pihaknya, jelas dia, akan membuat penerapan protokol kesehatan untuk CFD. "Protokolnya masih sulit, nanti kita atur dulu, protokol car free day nanti akan kita buat," lanjutnya.
Namun dia memastikan jika CFD di Surabaya akan digelar kembali. Namun untuk pelaksanaannya belum ada kepastian.
"Belum, di mana-mana saja belum, mending kita nunggu dulu, taman saja masih ditutup. Kalau taman dibuka kita tunggu dululah," ujarnya.
Bahkan saat virus Corona mulai mewabah CFD di 8 titik ditutup terlebih dulu. Seperti di Jalan Darmo, Jalan Tunjungan, Jalan Kertajaya, Jalan Kembang Jepun, Jalan Merr, Jalan Jimerto.
"Sebelum PSBB kita sudah duluan (ditutup)," pungkasnya.