Surabaya -
Surabaya tengah menjalani masa transisi menuju new normal. Sehingga jam operasional mal di Kota Pahlawan juga mengalami perubahan.
"Setelah PSBB, beberapa mal memang mengubah jam operasionalnya. Bermacam-macam tergantung kebijakan dari manajemen masing-masing," kata Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jatim, Sutandi Purnomosidi kepada detikcom, Kamis (11/6/2020).
Sutandi menjelaskan, meski berubah, jam operasional mal di Surabaya belum kembali secara normal. Karena jam operasional mal secara normal yakni pukul 10.00-22.00 WIB. Sedangkan saat PSBB 11.00-19.00 WIB. Bila dipaksakan buka dengan jam normal saat ini, Sutandi menilai hal tersebut tidak efektif.
"Jam operasional sangat tergantung kebijakan mal. Imbauan pemkot juga tidak ada karena tidak ada pembatasan jam malam. Mau tutup jam berapa, jam 8 pun terserah. Kalau saya di Pakuwon dari jam 11 siang sampai 9 malam. Artinya kalau mau tutup jam 10 malam pun tidak apa-apa. Tapi kita melihat saat ini belum efektif (buka secara normal) karena saat ini masih masa transisi," terangnya.
Sutandi mengatakan, sejauh ini pihaknya masih berkoordinasi dengan mal lain agar memiliki persamaan persepsi. Khususnya mal di Surabaya.
"Jangan sampai di Tunjungan Plaza wajib masker, tapi di mal lain tidak. Kita sekarang ingin meningkatkan rasa trust (percaya) warga kepada mal," jelasnya.
Sejauh ini, Sutandi menyebut, jumlah pengunjung mal berada di angka 30 persen. Angka tersebut naik 10 persen pasca-PSBB.
"Ini kepercayaan dari pemerintah. Sekarang berangsur mulai naik, indikator kita dari jumlah kendaraan yang parkir. Dulu saat PSBB 20 persen-an," kata pria yang juga Direktur Marketing Pakuwon Group ini.
Berikut daftar jam operasional mal di Surabaya berdasarkan data yang diterima detikcom:1. Royal Plaza 11.00-21.00 WIB
2. Tunjungan Plaza 11.00-21.00 WIB
3. Pakuwon Mal 11.00-21.00 WIB
4. Pakuwon Trade Center 11.00-21.00 WIB
5. Grand City 10.00-20.00 WIB
6. Plaza Surabaya 11.00-20.00 WIB
7. BG Junction 10.00-21.00 WIB
8. WTC 11.00-19.00 WIB
9. Galaxy Mall 11.00-21.00 WIB
10. Ciputra Word 11.00-21.00 WIB
11. City of Tomorrow 11.00-21.00 WIB
Kemudian Pasar Atom Surabaya juga memperketat protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 dengan sederhana. Salah satunya dengan menggunakan tusuk gigi untuk memencet tombol lift.
Dirut Pasar Atom Halim Antawira Hermanto mengatakan, penerapan itu sudah dilakukan sejak tiga hari yang lalu. Tepatnya saat PSBB sudah dinyatakan berhenti.
"Untuk lift kita buat box dari stereofom ditaruh tusuk gigi untuk menekan tombol, agar tidak menggunakan tangan langsung. Setelah selesai dibuang di gelas. Diupayakan semaksimal mungkin pengunjung tidak menyentuh. Sudah 3 hari diterapkan," kata Halim di Pasar Atom.
Selain itu, tiga orang tim kesehatan Pasar Atom juga dijadikan sebagai satgas COVID-19. Bahkan tim satgas COVID-19 sudah dibuat sejak virus yang menyerang paru-paru itu masuk ke Surabaya.
"Kita punya tim kesehatan tiga orang itu dari dulu sebelum ada COVID-19, sekarang menjadi tim satgas dilengkapi APD. Jika ditemukan pengunjung atau karyawan yang bergejala akan dirujuk ke RS Adi Husada Undaan Wetan dan Puskesmas setempat," jelasnya.
Selain itu, jumlah meja dan kursi di food court Pasar Atom juga dibatasi. Jika sebelumnya terdapat 350, kini hanya ada 75 meja dengan 150 kursi. Meja makan juga diberi pembatas kaca untuk menghindari kontak langsung.
Pengunjung menekan tombol lift dengan tusuk gigi/ Foto: Esti Widiyana |
"Di food court, meja diberi pembatas agar tidak kontak langsung. Satu meja biasanya bisa empat orang sekarang cuma dua orang," tambahnya.
Kini semua stand makanan akan diberikan pembatas plastik antara pembeli dengan penjual. Sistem pembayarannya pun akan diganti lewat kotak.
"Nanti pembeli akan menaruh uang atau kartu ATM ke kotak lalu diambil kasir. Ini sedang proses, semua stand makanan juga akan diberi pembatas," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini