Crane Terjungkal Saat Angkat Potongan Batang Pohon, Overload Atau Mistik?

Crane Terjungkal Saat Angkat Potongan Batang Pohon, Overload Atau Mistik?

Muhammad Aminudin - detikNews
Jumat, 05 Jun 2020 15:00 WIB
viral crane terjungkal
Crane yang terjungkal saat angkat potongan batang pohon (Foto: Istimewa)
Malang -

Sebuah crane terjungkal saat mengangkat potongan batang kayu di Jalan Raya Sedayu, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Ada yang mengatakan karena beban muatan berlebih atau overload. Ada juga yang mengatakan karena penunggu pohon tak terima adanya penebangan.

Video peristiwa terjungkalnya crane tersebut viral di media sosial. Tidak disebutkan adanya korban jiwa, meski crane terjungkal ke jalanan.

Dalam video lainnya yang diunggah oleh akun Facebook Hamiem Alambara, sesaat setelah crane terjungkir warga langsung mendekati crane dan membantu mengevakuasi operator crane yang berada di dalam ruang kemudi.

Operator nampak tersenyum ketika dievakuasi warga dari balik kemudi. "Kalau tidak salah, itu kejadiannya Rabu kemarin. Saya kebetulan melintas di lokasi," kata Zaini Ilyas, warga Talok, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, kepada detikcom, Jumat (5/6/2020).

Menurut Zaini, pohon yang ditebang sudah lama berdiri tepat di sisi jalan. Jika melihat ukurannya yang cukup besar, tentu pohon sudah berusia tua.

Namun, Zaini yang juga tokoh masyarakat itu tak mengetahui jenis pohon yang ditebang tersebut. "Yang jelas, jika melihat ukurannya yang besar, usia pohon sudah tua. Tapi pohon jenis apa, saya kurang paham," tuturnya.

Kembali pada usia pohon yang diduga cukup tua, Zaini pun menilai proses penebangan tak dapat dilakukan begitu saja. Tradisi dan budaya masyarakat, terutama Jawa yang mengajarkan etika berperilaku, tentu harus dipegang kuat.

Percaya tidak percaya, lanjut Zaini, hal-hal yang dianggap tak lazim bisa saja terjadi. Meskipun sulit dibuktikan secara kasat mata. "Contohnya yang terjadi dengan terjungkalnya crane itu, pohon jelas berusia tua dengan melihat besar ukurannya. Ada etika yang wajib dikedepankan, bagi masyarakat Jawa sangat dipegang kuat serta diyakini," beber Zaini.

"Seminimal mungkin, ada penghormatan tanda kutipnya begitu. Hal-hal tak kasat mata tidak bisa disingkirkan begitu saja. Ada proses ritual (sesajen) dan penentuan hari pasaran yang dipercaya masyarakat Jawa, untuk melancarkan proses penebangan yang akan dilakukan," imbuh Zaini.

Zaini menegaskan, bukan berarti mengajak kepada syirik dengan menyembah sebuah pohon tua. Akan tetapi, bagaimana menjalankan tradisi dan kepercayaan masyarakat mengenai tempat atau hal-hal yang dianggap penuh mistis.

"Jika dijalankan menganut tradisi dan keyakinan masyarakat, insyaallah yang kemarin itu tidak terjadi. Tetapi, tidak semua bisa percaya akan hal-hal begitu," tandasnya.

Beragam komentar diberikan warganet bersamaan dengan viralnya detik-detik crane yang terjungkir. Ada yang berpendapat crane terjungkir karena kelebihan beban atau overload.

"Kurang perhitungan beban yang di angkat sama berat keseimbangan mesin bagian belakang, untuk pengalaman semua orang pasti perna mengalami kegagalan ini namanya musiba moga nggak ada korban," komentar akun Eky Julviandi seperti dilihat detikcom.

Halaman 2 dari 2
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.