Dari pantauan detikcom, ribuan bangkai ikan yang mati tersebut terkumpul di samping pojok kanan dan kiri waduk. Aroma busuknya tercium hingga radius 50 meter.
Komisaris PT Sier Didik Prasetiyono saat dikonfirmasi mengatakan kejadian ikan mati di waduh tadah hujan di lingkungan PT SIER itu mulai terjadi sejak kemarin setelah turun hujan. Pihaknya menduga karena anomali cuaca.
"Terhadap fenomena ikan yang mati di waduk air hujan SIER, manajemen telah mengambil sampel air waduk untuk diteliti di laboratorium SIER," ujar Didik saat dihubungi detikcom, Jumat (5/6/2020).
![]() |
Didik mengatakan untuk menghindari aroma bangkai ikan yang mati, pihaknya sudah melakukan pembersihan bangkai ikan di areal waduk tersebut.
"Hari ini, ikan-ikan yg mati telah diambil dan dibersihkan dari waduk tersebut untuk menghindari bau berkelanjutan," ujar Didik.
Didik menambahkan kejadian ikan mati serupa pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
"Beberapa tahun lalu pernah juga terjadi walau ikan yang mati tidak sebanyak hari kemarin. Kejadian ini terjadi karena rendahnya kandungan oksigen dalam air yang mengganggu ekosistem ikan, saat itu terjadi juga karena adanya anomali cuaca," ungkap Didik.
Sementara itu, saat ini pohak SIER sedang berupaya mengambil langkah pemulihan ekosistem waduk SIER.
"Pemulihan ekosistem waduk akan segera dilakukan begitu hasil pemeriksaan air waduk oleh Laboratorium SIER selesai," tandas Didik. (iwd/iwd)