Beredar rumor bahwa aksi seorang anggota DPRD yang mengamuk dan membanting botol bir, ada kaitannya dengan proses pengisian jabatan eselon II. Namun Pemkab Tulungagung membantahnya.
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo memastikan, proses lelang jabatan eselon dua di pemerintahannya telah berjalan sesuai dengan mekanisme yang ada. Sehingga terhindar dari intervensi dari pihak luar.
"Ya memang karena itu kebutuhan satu lembaga struktural pemerintah daerah. Kami akan menyelenggarakan pengisian jabatan yang kosong seperti yang sudah pernah saya sampaikan itu. Tidak terpengaruh, tetap berjalan," kata Maryoto, Rabu (3/6/2020).
Menurutnya, proses lelang jabatan eselon dua tersebut telah ditangani secara profesional oleh panitia seleksi (pansel) dan telah melalui serangkaian tahapan. Termasuk pengujian kemampuan dan kapasitas dari masing-masing kandidat.
"Prosedural pengisian itu sudah ada aturan-aturan, lain dengan dulu, kalau dulu kan tergantung penilaian dari DP3 dan dewan mutasi daerah, apa yang dikenal dengan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat)," imbuhnya.
Wakil Ketua DPRD Tulungagung Ahmad Baharudin, melalui laman resmi dewan, meminta bupati tidak takut terhadap tekanan maupun intervensi dari siapa pun. Bupati harus bebas dari tekanan dalam memilih maupun melantik pejabat eselon dua.
"Bupati jangan takut tekanan atau intervensi dalam pengisian jabatan eselon II, termasuk sekalipun kursi kepala bidang. Harus tetap berpedoman pada the right man in the right place," kata Ahmad, seperti dikutip dalam laman www.dprd-tulungagungkab.go.id.
Menurutnya, penempatan orang dalam jabatan yang tepat dipastikan akan membantu kinerja pemerintah daerah ke arah yang lebih baik. Sedangkan jika pengisian jabatan berdasarkan adanya intervensi, maka kinerja pemerintah tidak akan berjalan maksimal.
Ahmad mengaku belum mengetahui secara pasti apakah Bupati Maryoto mendapatkan tekanan atau tidak dalam proses pengisian jabatan tersebut. "Terus terang sampai sekarang belum mendengar, tapi kami mewanti-wanti agar bupati tidak mendapat tekanan dari siapapun terkait pengisian jabatan ini," imbuhnya.
Anggota DPRD yang mengamuk hingga melempar botol bir yakni Suharminto. Pria yang akrab disapa Bedut itu merupakan kader PDIP. Ia mengamuk saat berniat menemui Bupati Tulungagung Maryoto di pendapa kabupaten, Jumat (29/5).
Yang bersangkutan juga membanting stoples yang ada di ruang tamu hingga pecah. Lalu ia meletakkan sebotol minuman keras di meja.