"Dari beberapa pengalaman sebelumnya, semua pasien yang mendapat terapi plasma convalescent ini alhamdulillah sembuh total. Jadi, ini sebuah gagasan dan terobosan yang luar biasa dari Kemenkes RI," jelasnya.
Doni menjelaskan, kondisi Indonesia saat ini diharapkan bisa dikendalikan. Terutama untuk pandemi COVID-19, Doni menyebut wabah ini belum tentu segera berakhir.
"Obatnya pun saat ini belum ditemukan. Meski terapi plasma ini memberi nilai tambah. Ini gagasan dari Kemenkes RI, kita tidak mungkin menunggu obat mujarab dari global. Indonesia selalu berinovasi, untuk menemukan cara bagaimana bangsa kita bisa mengobati pasien positif COVID-19. Mudah-mudahan pasien yang sudah sembuh bersedia mendonorkan plasmanya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, jumlah pasien positif COVID-19 yang sembuh di Jatim mencapai 699 orang per 1 Juni 2020. Sementara jumlah pasien sembuh yang disebutkan Gugus Tugas Pusat adalah data per 31 Mei 2020.
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini