Pada tahun-tahun sebelumnya, masyarakat di Kecamatan Durenan dan sekitarnya selalu ramai beranjangsana ke sanak saudara pada lebaran ketupat. Ribuan masyarakat dari berbagai wilayah biasanya memadati jalan-jalan protokol dan kampung untuk saling berkunjung.
Tradisi lebaran ketupat tersebut telah ada sejak puluhan tahun silam. Masyarakat setempat terbiasa dengan melaksanakan puasa sunah Syawal mulai hari ke-2 Idul Fitri hingga hari ke-7.
Selama puasa sunah, masyarakat tidak beranjangsana ke sanak saudara. Tradisi saling kunjung justru dilaksanakan pada H+7 Idul Fitri. Namun di masa pandemi Corona ini, pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk meniadakan perayaan. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya penyebaran virus Corona.
"Saya ucapkan selamat bagi yang beragama Islam yang melanjutkan puasa Syawal sepekan ini, hari ini adalah lebaran ketupat, biasanya kita rayakan dengan semarak tapi kami himbau bahwa dengan kenyataan bahwa resiko terbesar adalah dari pendatang maka mari kita kupatan di rumah saja," kata Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, Minggu (31/5/2020).
Bupati berharap masyarakat Trenggalek disiplin menjalankan instruksi dari pemerintah, sebab potensi penyebaran COVID-19 saat ini semakin tinggi.
Sebagai gantinya, pemerintah daerah menyediakan 1.000 paket ketupat gratis yang bisa dipesan melalui aplikasi layanan pesan antar.
"Ketupat bisa dipesan melalui blojek dengan mengganti biaya kirim saja. Dengan ini maka esensi tradisi kupatan tetap jalan dan tidak hilang, namun tetap menerapkan protokol kesehatan," ujarnya. (fat/fat)