Lebaran Ketupat merupakan salah satu tradisi Hari Raya Idulfitri di Indonesia. Tradisi ini dirayakan oleh masyarakat Muslim, terutama di Jawa dan Lombok, sekitar seminggu setelah Lebaran. Perayaan ini identik dengan sajian ketupat.
Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), Lebaran Ketupat diartikan sebagai Lebaran yang dirayakan pada hari kedelapan (ke-8) pada bulan Syawal, setelah melaksanakan puasa Syawal. Lantas kapan waktunya di tahun 2025?
Waktu Perayaan Lebaran Ketupat 2025
Seperti diketahui, berdasarkan hasil sidang isbat, pemerintah Indonesia menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Oleh karena itu, Lebaran Ketupat yang dirayakan tanggal 8 Syawal jatuh pada Senin, 7 April 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Tradisi Perayaan Lebaran Ketupat
Mengutip dari NU Online, sejarah tradisi Lebaran Ketupat erat hubungannya dengan salah satu Wali Songo, yaitu Sunan Kalijaga. Masyarakat Jawa percaya bahwa Sunan Kalijaga adalah sosok yang pertama kali memperkenalkan ketupat.
Budayawan Zastrouw Al-Ngatawi menjelaskan bahwa tradisi kupatan sudah ada sejak masa Wali Songo. Saat itu, para wali memanfaatkan tradisi slametan yang telah lama berkembang di masyarakat Nusantara sebagai bagian dari dakwah Islam.
Melalui tradisi tersebut, Wali Songo mengenalkan ajaran Islam tentang cara bersyukur kepada Allah SWT. Selain itu, kupatan juga menjadi sarana untuk mendorong umat Islam bersedekah dan mempererat tali silaturahmi di hari lebaran.
Makna dan Filosofi dari Lebaran Ketupat
Dalam bahasa Jawa, kata ketupat atau kupat berasal dari kata ngaku lepat yang artinya mengakui kesalahan. Sehingga dengan ketupat, diharapkan sesama umat Muslim bisa saling mengakui kesalahan dan saling memaafkan antara satu sama lain.
Secara filosofis, makanan ketupat yang dibungkus dari janur kuning atau daun kelapa muda melambangkan penolak bala oleh masyarakat Jawa. Selain itu, bentuk segi empat mencerminkan prinsip kiblat, yang bermakna pasti selalu embali kepada Allah.
Tak hanya itu, kerumitan anyaman bungkus ketupat juga menyiratkan berbagai macam kesalahan manusia. Sedangkan beras sebagai isian ketupat mengibaratkan kemakmuran setelah hari raya. Kemudian warna putihnya menggambarkan kesucian.
(wia/imk)