Ratusan warga di Desa Plosokerep, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, menjalani karantina selama 14 hari ke depan. Warga dalam satu rukun tetangga (RT) itu dilarang keluar untuk memutus penyebaran virus Corona.
Karantina wilayah itu hanya dilakukan terhadap Lingkungan RT 2 RW 4 Desa Plosokerep. Lingkungan tersebut saat ini dihuni 49 kepala keluarga (KK) terdiri dari 150 jiwa. Dari jumlah itu, 20 balita, 20 lansia, 1 ibu hamil, 10 ibu menyusui dan 2 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Seluruh penduduk Lingkungan RT 2 dilarang keluar mulai hari ini. Sebaliknya, orang dari luar juga dilarang masuk ke lingkungan tersebut.
"Pemkab Jombang hari ini memutuskan salah satu RT di Desa Plosokerep dilakukan karantina wilayah untuk 14 hari ke depan. Masyarakat tidak diperkenankan keluar masuk RT tersebut," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jombang Budi Winarno di lokasi karantina wilayah, Jumat (29/5/2020).
Karantina wilayah ini diterapkan karena terdapat 5 warga RT 2 RW 4 Desa Plosokerep yang positif COVID-19. Yakni pria 43 tahun dan perempuan 40 tahun pasangan suami istri penjual sayur di pasar Keputran-Surabaya, pria 28 tahun buruh pabrik di Mojokerto, pria 60 tahun dan pria 52 tahun pedagang salah satu pasar tradisional di Kabupaten Jombang.
Tonton juga video 'Mulai 29 Mei, Pemkot Solo Setop Karantina Pemudik':
Ditambah lagi, rapid test 15 orang di lingkungan yang sama menunjukkan hasil reaktif. Mereka menjalani rapid test karena kontak erat dengan pasien positif Corona. Belasan orang itu akan diisolasi di gedung STIKES Pemkab Jombang sambil menunggu hasil tes swab yang telah dilakukan, Rabu (27/5).
"Karantina wilayah ini untuk meminimalisir penyebaran COVID-19, khususnya di Desa Plosokerep," terang Budi.
Koordinator Bidang Pemulihan dan Layanan Dasar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jombang Moh Saleh menjelaskan, 150 jiwa penduduk RT 2 RW 4 Desa Plosokerep menjadi warga terdampak bencana nonalam. Mulai hari ini mereka akan disuplai nasi bungkus lantaran tidak diizinkan keluar dari lingkungannya.
"Jadi, warga yang dikarantina wilayah kami suplai nasi bungkus dari DU (dapur umum). Semuanya dengan SOP kesehatan. Sehari kami suplai dua kali makanan dan minuman," jelasnya.
Dapur umum telah dibangun di Desa Plosokerep. Bahan makanan di tempat ini berasal dari Pemkab Jombang dan sumbangan masyarakat. Saleh menjamin makanan yang disalurkan ke warga memenuhi nilai gizi.
"Setiap proses memasak kami cek dulu nilai gizi dan vitaminnya," tandasnya.