Derita Pasien Kemoterapi, Tak Berani ke RSU Soetomo karena COVID-19

Derita Pasien Kemoterapi, Tak Berani ke RSU Soetomo karena COVID-19

Hilda Meilisa - detikNews
Jumat, 29 Mei 2020 08:51 WIB
Direktur RSU dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuadi di Surabaya
Direktur RSU dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuadi (Foto: Hilda Meilisa Rinanda/detikcom)
Surabaya -

Sejak ada COVID-19, pasien yang menjalani kemoterapi di RSU dr Soetomo Surabaya tercatat tak ada yang berani ke rumah sakit. Hal ini karena mereka takut tertular virus Corona.

Padahal jumlah pasien kemoterapi untuk satu dokter selalu penuh di tiap bed-nya. Dan tak satu pun pasien absen melakukan kemoterapi setiap harinya.

"Hari-hari ini saya tidak tahu kemana pasien-pasien saya. Karena dulu pasien kemoterapi itu antre banyak sekali, tidak pernah ada 1 hari absen untuk pasien kemoterapi," ungkap Direktur RSU dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuadi di Surabaya, Jumat (29/5/2020).

Pria yang menjabat sebagai Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Jatim ini menyebut pasien-pasien ini seharusnya menjalani kemoterapi dan perawatan secara rutin, sejak Corona mendera Indonesia sejak Februari 2020. Meski dirinya tidak bisa menyebutkan angka pasti, namun pasien diperkirakan ratusan orang.

"Tapi saat ini tidak ada, pasien kemoterapi tidak berani datang ke RS. Padahal itu pasien terminal (pasien yang harus menjalani perawatan rutin)," imbuh Joni.

Joni mengaku tak bisa membayangkan bagaimana penderitaan pasien yang harus menunda kemoterapi dan menahan rasa sakit.

"Saya tidak bisa bayangkan bagaimana penderitaan mereka. Pasiennya, ruangannya kosong karena takut dengan COVID-19 dan tidak datang ke RS," lanjutnya.

Di kesempatan yang sama, Joni berjanji pihaknya akan memberikan perawatan terbaik bagi masyarakat.

"Sesuai dengan apa yang disampaikan bu gubernur. Kami diinstruksikan memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia. Meski, RSU dr Soetomo Surabaya itu rumah sakit umum dan pasien yang datang itu lebih banyak daripada bed-nya sehingga antreannya panjang," tandas Joni.

Salah satu pasien kemoterapi, Yudha (35) mengaku tak berkutik sejak ada wabah Corona. Dirinya mengaku tak bisa ke rumah sakit menjalani kemoterapi.

Dia mengaku selama 2 bulan lebih hanya minum rempah-rempah untuk menguatkan badannya. Seperti jahe, sereh dan laos.

"Hanya menahan sakit dan minum rempah-rempah serta obat. Rasanya badan sakit semua dan lemas. Kalau dibawa ke rumah sakit, takut tertular atau malah sakitnya tambah berat. Ya antar pasien atau teman saling mendukung saja, semoga wabah ini berakhir," kata warga Surabaya tersebut.

Halaman 3 dari 2
(hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.