Risma Ajak Warga Sabar dan Tetap Disiplin Protokol Kesehatan COVID-19

Risma Ajak Warga Sabar dan Tetap Disiplin Protokol Kesehatan COVID-19

Esti Widiyana - detikNews
Selasa, 26 Mei 2020 16:59 WIB
Wali Kota Risma
Wali Kota Risma (Foto: Esti Widiyana/detikcom)
Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak warga disiplin menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Sebab, dengan begitu bisa memutus mata rantai penyebaran virus Corona di Surabaya.

"Jadi itu kan ndidik masyarakat agar mau disiplin jaga protokol kesehatan, karena kan ndak bisa misalkan protokol semua di kantor atau hanya di pertokoan, nggak bisa semua mulai. Sepanjang kita ada itu harus diikuti dengan protokol kesehatan," kata Risma kepada wartawab di Balai Kota Surabaya, Selasa (26/5/2020).

Hal itu juga menjadi alasannya membentuk Gugus Tugas Kampung Wani Jogo Suroboyo. Nantinya gugus tugas akan dipilih sendiri oleh warga perkampungan setempat, kemudian akan dibagi menjadi empat satgas yaitu sebagai Satgas Wani Sehat, Satgas Wani Sejahtera, Satgas Wani Jogo dan Satgas Wani Ngandani.

"Mereka dipilih oleh mereka sendiri yang kemudian mereka yang nanti akan mengkondisikan, kalau pengalamanku di Green and Clean dan Merdeka Sampah, mereka membuat kesepakatan yang diikuti bersama-sama," ujarnya.

Risma juga berharap seluruh warga Surabaya, tetap sabar dalam menghadapi pandemi ini. Karena menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker saat bepergian, menjaga jarak dan sering cuci tangan.

"Jadi Kita tetap jaga disiplin, orang Surabaya harus belajar sabar. Misal mau beli sesuatu harus antri jaraknya sekian meter, kita sehari-hari harus jaga disiplin," jelasnya.

Selain itu, Risma menyebutkan data statistik kasus COVID-19 di Surabaya mulai melandai. Dia mencontohkan seperti di Kedung Baruk yang merupakan zona merah paling berisiko. Namun setelah ratusan warganya diswab hasilnya negatif.

"Saya terus lihat data, apakah perlu dilakukan rapid atau swab. Hasil beberapa daerah kemarin mengalami penurunan. Kedung Baruk itu, padahal ratusan warga dirapid test ada banyak reaktif tapi saat diswab nol mereka. Mulai menurun, makanya mata rantai sudah terputus," urainya.

Menurutnya, di Kedung Baruk sekarang ini, warganya tinggal menjaga protokol agar disiplin. "Artinya memang kita bisa memutus mata rantai kalau dilakukan dengan benar. Jadi kita ikuti data itu, masih kan ada pandemi di situ," pungkasnya. (fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.