200 Pemudik Pilih Balik, Tempat Karantina COVID-19 Kabupaten Pasuruan Kosong

200 Pemudik Pilih Balik, Tempat Karantina COVID-19 Kabupaten Pasuruan Kosong

Muhajir Arifin - detikNews
Selasa, 26 Mei 2020 16:34 WIB
penyemprotan disinfektan di pasuruan
Penyemprotan disinfektan dilakukan di kawasan Pasuruan (Foto: Muhajir Arifin/detikcom)
Pasuruan -

Tempat-tempat karantina yang disiapkan untuk pemudik yang masuk wilayah Kabupaten Pasuruan kosong. Selain karena jumlah menurun signifikan, para pemudik memilih balik karena tidak bersedia dikarantina.

"Sampai hari ini tempat-tempat karantina pemudik di desa-desa, kecamatan-kecamatan dan rumah singgah yang kami siapkan kosong," kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya, Selasa (26/5/2020).

Anang menjelaskan jumlah pemudik dari luar kota jauh berkurang dibanding bertahun-tahun sebelumnya. Ratusan pemudik yang masih nekat masuk Pasuruan terpaksa balik karena tidak mau dikarantina.

"Ada lebih 200 pemudik luar kota yang nekat pulang mereka sama masyarakat sudah ditolak. Mereka mau dimasukkan di rumah singgah (karantina) ternyata mereka pilih balik lagi. Pemudik berasal dari wilayah Surabaya, Jabar dan wilayah DKI," terang Anang.

Anang menjelaskan beberapa hari menjelang Lebaran 2020 hingga hari ketiga, masyarakat desa kompak menjaga diri. Mereka lebih waspada dengan kedatangan orang luar.

"Secara umum masyarakat sudah menyadari pentingnya physical distancing untuk mencegah penyebaran virus Corona. Masyarakat membatasi silaturahmi secara langsung saat lebaran karena menyadari betul bersalaman dan saling berdekatan akan meningkatkan resiko penularan. Banyak desa yang menutup akses masuk, sehingga warga yang ingin masuk ke suatu desa kembali," jelas Anang.

Kewaspadaan masyarakat desa tersebut, kata Anang, sangat efektif mencegah penyebaran virus Corona. " Kami dukung ya, agar pencegahan maksimal," imbuh Asisten I Pemkab Pasuruan ini.

Camat Beji, Taufiqul Ghony, mengatakan pemudik luar kota yang masuk ke wilayahnya jauh berkurang. Karena itu, tempat-tempat karantina yang disiapkan kosong.

"Kami sudah menerima laporan dari anggota muspika dan desa-desa, memang tidak ada pemudik dari luar kota. Silaturahmi antar warga juga dilakukan dengan menerapkan physical distancing," terang Ghony.

Abdul Rozak, warga Kecamatan Rejoso, menyampaikan Lebaran tahun ini sangat berbeda. "Tetap ada silaturahmi antar warga, tapi ya nggak seramai tahun-tahun sebelumnya. Bahkan ada tokoh agama yang terbuka menyampaikan tidak open house," terangnya.

Sedikit berbeda dengan warga sejumlah desa di Kecamatan Kejayan. Silaturahmi antar warga masih normal. "Di tempat saya normal. Warga saling berkunjung ke rumah-rumah. Ada yang pakai masker, ada yang tidak," ungkap Abdul Majid, tokoh pemuda di Kecamatan Kejayan.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Pasuruan sejak awal sudah menyiapkan 24 tempat observasi di tingkat kecamatan dan 265 di desa/kelurahan. Rencananya pemudik yang datang akan didata dan diobservasi bidan-bidan desa atau puskesmas dan diisolasi 14 hari.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.