Pemkab Jember Diminta Buka Pasar Agar Pedagang Tak Jualan di Jalan

Pemkab Jember Diminta Buka Pasar Agar Pedagang Tak Jualan di Jalan

Yakub Mulyono, Yakub Mulyono - detikNews
Selasa, 26 Mei 2020 16:19 WIB
Puluhan pedagang menggelar lapak di Jalan Sultan Agung tanpa menerapkan protokol kesehatan. Mereka berjualan di jalan bekas ruko yang ambruk tersebut, karena Pemkab Jember menutup pasar tradisional untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Pasar dadakan di Jalan Sultan Agung di Jember/Foto file: Yakub Mulyono
Jember -

Penutupan pasar tradisional di Jember membuat para pedagang berjualan di Jalan Sultan Agung. Pasar dadakan itu dikhawatirkan akan menjadi tempat penyebaran virus Corona, karena pedagang dan pembeli tidak menerapan protokol kesehatan.

Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Nahdlatul Ulama Jember, Ayub Junaidi meminta Pemkab Jember segera mengambil langkah konkret menangani pasar dadakan tersebut. Pemkab diharapkan segera membuka kembali pasar tradisional yang beberapa hari ini ditutup.

"Pemkab seharusnya segera membuka kembali operasional pasar tradisional. Tapi dengan penataan, sehingga aktivitas pasar bisa berjalan dengan protokol kesehatan," kata Ayub saat dihubungi detikcom, Selasa (26/5/2020).


Menurut Ayub, penutupan pasar tradisional yang dilakukan Pemkab Jember tanpa disertai solusi. Sehingga pedagang kemudian mencari sendiri lokasi untuk berjualan.

"Ini kan malah berbahaya, ada tempat berjualan baru yang tidak terkontrol. Berpotensi munculnya klaster baru penyebaran virus Corona," kata pria yang juga merupakan Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jember.

Menurutnya, Jember memiliki fasilitas pasar yang bisa menjadi tempat berjualan. Tinggal bagaimana pemerintah bisa mengatur agar di pasar tersebut bisa diterapkan protokol kesehatan.


"Kan tinggal diatur bagaimana agar bisa jaga jarak, kemudian semua diwajibkan pakai masker. Disiapkan tempat cuci tangan. Terus diberikan sanksi bagi yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan. Kalau mau cari gampangnya, contoh saja penataan pasar di Salatiga," imbuhnya.

Pendapat senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Jember Ahmad Halim. Menurut Halim, munculnya pasar dadakan harus segera direspons. Kalau tidak, maka akan bermunculan pasar-pasar dadakan baru.

"Ya kita tidak bisa menyalahkan pedagang ya, kan itu sudah menyangkut urusan perut. Kalau pasarnya ditutup, otomatis mereka akan berusaha cari tempat untuk berjualan," katanya.


Oleh karena itu, lanjut dia, Pemkab Jember harus segera membuka kembali pasar dengan aturan tertentu. Sehingga roda perekonomian masyarakat tetap berjalan dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan.

"Harus sama-sama jalan. Perekonomian jalan, kesehatan juga terjaga. Apalagi kita kan mulai masuk pola hidup new normal. Harus bisa hidup berdampingan dengan virus Corona yang kita tidak tahu kapan ada obatnya ini," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.