Rapid Test Massal di Pasar dan Mal Kota Mojokerto, 8 Orang Reaktif

Rapid Test Massal di Pasar dan Mal Kota Mojokerto, 8 Orang Reaktif

Enggran Eko Budianto - detikNews
Sabtu, 23 Mei 2020 12:35 WIB
Rapid test massal menyasar para pedagang dan pengunjung pasar tradisional, swalayan dan mal di Kota Mojokerto
Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Rapid test massal menyasar para pedagang dan pengunjung pasar tradisional, swalayan dan mal di Kota Mojokerto. Hasilnya, ditemukan 8 orang yang reaktif. Mereka menjalani tes swab hari ini.

Rapid test yang digelar di 10 titik segaligus menyasar 582 pedagang dan pengunjung. Yakni 272 orang di 5 titik Pasar Tanjung Anyar, 50 orang di Swalayan Superindo, 49 orang di Swalayan Sanrio, 113 orang di 2 titik Mal Sunrise, serta 98 orang di Carefour.

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo mengatakan, terdapat 8 orang yang hasil rapid test-nya reaktif. Terdiri dari 5 perempuan dan 3 pria. Dari jumlah itu, 2 pria dan 2 perempuan warga Kota Onde-onde.

Mereka kedapatan reaktif saat menjalani rapid test di 5 tempat berbeda. Yakni 2 orang di Pasar Tanjung Anyar, 2 di Swalayan Superindo, 1 di Swalayan Sanrio, 2 di Mal Sunrise, serta 1 orang di Carefour.

Sayangnya, Gaguk belum bisa memberi data mengenai identitas 8 orang yang reaktif maupun status mereka sebagai pedagang atau pengunjung.

"Semua yang reaktif langsung kami lakukan penangangan lebih lanjut sesuai protokol COVID-19. Hari ini mereka kami tes swab," kata Gaguk dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (23/5/2020).

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menjelaskan, tidak semua orang di pasar tradisional, swalayan, serta mal diminta menjalani rapid test. Pihaknya lebih dulu menyisir pusat-pusat perbelanjaan tersebut untuk menemukan pedagang dan pengunjung yang suhu tubuhnya lebih dari 37 derajat celcius.

"Kami cek suhu tubuh. Kalau ada pedagang atau pengunjung yang suhunya di atas 37, kami arahkan rapid test. Kalau ada yang tidak memakai masker dan berkerumun, kami arahkan rapid test," terangnya.

Wali Kota perempuan pertama di Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita ini menambahkan, rapid test massal digelar untuk mencegah munculnya klaster penularan virus Corona di wilayahnya. Menurut dia, pusat-pusat perbelanjaan rawan menjadi klaster baru karena dipadati orang dalam sepekan terakhir bulan Ramadhan.

"Kota Mojokerto menjadi kota perdagangan. Banyak masyarakat daerah tetangga yang belanja di kota ini. Oleh sebab itu, kami waspadai pusat-pusat perdagangan untuk mencegah klaster baru," tandasnya.

Pasien positif Corona di Kota Mojokerto kini berjumlah 5 orang. Yakni pria 32 tahun asal Kecamatan Kranggan dokter rumah sakit swasta di Surabaya, pria 33 tahun asal Magersari dokter di Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, pria 27 tahun asal Prajurit Kulon anak buah kapal (ABK), serta ibu 36 tahun dan anak perempuannya usia 9 tahun asal Prajurit Kulon.

Dari jumlah itu, baru satu orang yang dinyatakan sembuh. Yaitu pria 32 tahun asal Kecamatan Kranggan dokter rumah sakit swasta di Surabaya. (fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.