Total kasus positif Corona di Jatim bertambah 451 menjadi 2.942. Mengapa kasus di Jatim melonjak signifikan dalam sehari?
Ketua Satgas Kuratif Penanganan COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi mengatakan, salah satu penyebab kasus COVID-19 meningkat yakni mobilitas penumpang pesawat terbang.
"Mungkin salah satu penyebab naiknya kasus, kalau kita lihat mobilitas dari penumpang udara yang cukup banyak grafiknya naik terus. Yang datang dan berangkat naik terus sehari bisa 1.400-1.500 (Data dari Bandara Juanda). Walau sudah dilakukan screening, ini bisa menjadi faktor yang menaikkan jumlah kasus di Jatim," kata Joni di Gedung Negara Grahadi, Kamis (21/5/2020).
Selain itu, menurutnya kasus COVID-19 di Jatim juga melesat karena PDP yang banyak dan hasil swab dinyatakan positif. "Salah satu penyebab kenaikan jumlah kasus Corona di Jatim karena PDP banyak yang terlaporkan hasil swab menunjukkan positif COVID-19," jelasnya.
Joni kemudian menyebut faktor lain yakni bertambahnya jumlah laboratorium di Jatim. Hal itu membuat pemeriksaan semakin banyak dan jumlah positif COVID-19 bertambah.
"Upaya PSBB ini ada 3 paradigma yakni testing, tracing, treatment (3T). Salah satu bentuk testing adalah meningkatkan laboratorium kita dengan penambahan kapasitas," katanya.
"Dengan penambahan kapasitas, maka yang positif tambah banyak. Terdeteksi lebih cepat, terdeteksi lebih massif. Jadi 500 yang dilapor pemerintah pusat, mayoritas berasal dari ITD (488 swab positif)," imbuhnya.
Terakhir, faktor yang membuat jumlah kasus positif COVID-19 di Jatim meningkat yakni karena kasus yang dilaporkan mulai dari 18 Mei 2020 sampai 20 Mei 2020.
"Jadi yang diumumkan hari ini hasil pemeriksaan dari tanggal tersebut," pungkasnya.