"Gotong royong membantu baju hazmat ini semoga bisa sedikit membantu kelancaran tugas para tenaga kesehatan yang selama ini telah berjibaku melawan COVID-19. Kami juga sangat berduka dengan kepergian Ibu Ari, yang berpulang bersama janin yang beliau kandung. Tempat beliau bekerja, yaitu RS Royal, hanya hitungan meter dari kantor PDI Perjuangan Jatim," ujar Kepala Baguna PDIP Jatim SW Nugroho saat menyerahkan bantuan baju hazmat tersebut, Rabu (21/5/2020).
Nugroho mengatakan, kepergian tenaga kesehatan dalam menghadapi pandemi COVID-19 adalah duka yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Pengorbanan para perawat menunjukkan mereka telah bekerja secara total, penuh dedikasi, dan tak kenal lelah untuk melayani masyarakat. Oleh karena itu, semua elemen masyarakat harus menghargai jasa mereka dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, mengonsumsi gizi seimbang, dan menghindari kerumunan orang.
"Kita semua berutang budi kepada para tenaga kesehatan. Mari terus taati protokol kesehatan dan selalu mendoakan para tenaga kesehatan agar di dalam menjalankan tugas senantiasa diberi kelancaran dan kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," ujar Nugroho yang juga Wakil Sekretaris PDIP Jatim.
Baguna PDIP Jatim sendiri, lanjut Nugroho, telah menyalurkan 500.000 masker kain non-medis, 1.000 wastafel portabel, dan ribuan paket sembako kepada warga terdampak. Bantuan tersebut didistribusikan ke seluruh Jawa Timur.
"Jumlah bantuan tersebut belum termasuk bantuan yang digerakkan seluruh struktur partai di 38 kabupaten/kota se-Jatim, yang semuanya sudah sebulan ini terus blusukan membagi sembako, masker, makanan harian, APD, dan berbagai bentuk bantuan lainnya ke masyarakat," pungkas Nugroho yang juga anggota DPRD Jawa Timur. (hil/fat)