Beredar video viral pengunjung sedang mengantre di Pakuwon Mall beberapa waktu lalu. Direktur Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi menampik bahwa antrean tersebut mengabaikan social dan physical distancing.
"Jadi yang viral itu di Matahari Store, Pakuwon Mall pada Minggu (17/5) lalu saat pengunjung sedang antre masuk," kata Sutandi di Gedung Negara Grahadi usai acara pemberian bantuan Pakuwon Group kepada Pemprov Jatim, Selasa (19/5/2020).
Sutandi menjelaskan antrean tersebut justru terjadi saat pihaknya menerapkan protokol COVID-19 yang sangat ketat. Di antaranya pembatasan pintu masuk dan jumlah pengunjung.
"Di store tersebut sebenarnya kan ada 3 pintu, untuk kemarin hanya kita buka 1 pintu saja. Jumlah pengunjung yang masuk kita batasi," jelasnya.
Sutandi mengaku pihaknya telah melakukan evaluasi pasca viral pengunjung mengantre panjang di Pakuwon Mal. Kini, khusus store tersebut, pihaknya kembali membuka 3 pintu secara normal.
"Meski dibuka 3 pintu, pengunjung tetap dikontrol, berapa yang masuk, tidak boleh lebih dari 25 persen dan tentu diperiksa sesuai SOP," terangnya.
"Jadi viral antrian kemarin sudah kita evaluasi dengan Pemkot Surabaya dan kita buka 3 pintu dengan protokol ketat COVID-19 di setiap pintu. Saat ini sudah berjalan kondusif," imbuhnya.
Tidak hanya di Pakuwon Mal, lanjut Sutandi, protokol ketat SOP pencegahan COVID-19 juga diterapkan di seluruh mal yang berada di bawah naungan Pakuwon Group. Mal-mal tersebut yakni Royal Plaza, Tunjungan Plaza, Pakuwon Mal serta Pakuwon Trade Center (PTC).
"Mulai masuk mal sudah diperiksa ketat. Ada juga pembatasan di mal termasuk juga di dalam toko. Kalau sekiranya di dalam ramai, sisanya harus mengantre, katakanlah maksimalnya 25 orang di dalam ya gantian masuknya," tegasnya.
"Kita sudah ingatkan seluruh petugas yang berjaga, karena momen saat ini berdekatan dengan lebaran yang normalnya pengunjung datang berbondong-bondong. Meskipun kemarin tampak antrean ramai, jumlah orang yang datang hanya 25 persen dari kondisi normal," lanjutnya.
Sutandi mengatakan protokol mal di bawah naungan Pakuwon Group sangat ketat. Bahkan protokol Pakuwon Group dijadikan acuan Kemenko Perekonomian RI sebagai pertimbangan kembali bukanya mal di Jakarta.
"Boleh dicek didatangi, kita protokol sangat ketat. Semua baik di TP, Royal, Pakuwon mal, PTC, protokolnya sama. Protokol saya juga dipakai nasional. Di pakuwon mal alatnya juga canggih memakai thermal scanner. Kita ga perlu tembak satu per satu, langsung otomatis," jelasnya.
Sementara, Pakuwon Group melalui Pakuwon Peduli memberi bantuan APD kepada Pemprov Jatim untuk disalurkan ke RS Rujukan di Jatim. Total ada 1.000 pcs baju hazmat, 2.000 pcs surgical mask, 500 pcs face shield serta 2.000 pcs hand glove.
"Dalam rangka memerangi COVID-19, Pakuwon Peduli memberi partisipasi kepada aparat yang bertugas sebagai garda terdepan melawan COVID-19. Bantuan yang kita salurkan mencapai Rp 8 miliar. Fokusnya bantuan memang APD. Kita juga menyalurkan bantuan ke RS yang membutuhkan," pungkas Sutandi.