"Untuk kasus Pakuwon pada 26 Maret di Pakuwon sana ada marketing yang kerjanya rutin bertemu orang banyak, dan dia ternyata sakit sejak 11 Maret, sekarang sudah dinyatakan sembuh," kata Ketua Gugus Tracing Penanganan COVID-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso di Gedung Negara Grahadi, Selasa (12/5/2020).
Kasus kedua, lanjut Kohar, ada seseorang yang sakit pada (13/3). Kemudian pada (24/3) dinyatakan positif COVID-19 oleh pusat. Selang 4 hari orang tersebut meninggal.
"Untuk kasus kedua ini, tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri selama 14 hari sebelum orang tersebut sakit. Tetapi pada 1 Maret yang bersangkutan beraktivitas di Pakuwon Mall," jelasnya.
Untuk kasus ketiga, Kohar menyebut seorang pembantu dari kasus ke-2 (Majikannya) dinyatakan positif pada (3/4) setelah sakit sejak (18/3). Pembantu tersebut memiliki kontak erat dengan majikannya tersebut.
Kemudian, lanjut Kohar, untuk kasus ke-4, seseorang dinyatakan positif Corona pada (5/4). Tidak ditmukan riwayat perjalanan luar negeri atau dari daerah terjangkit. Menurut hasil tracing, orang tersebut tinggal dengan anaknya yang sehari-hari kerja di Pakuwon Mal.
Mantan Kadinkes Jatim ini meminta seluruh pihak tidak membuat gaduh masalah tersebut. Dikarenakan, tugas tim tracing COVID-19 telah mencari asal muasal mengapa seseorang bisa terkena Corona.
"Perlu ditekankan, niat kami bukan menjelekkan, tapi melakukan tracing. Tidak ada maksud mendiskreditkan. Seluruh kasus di Pakuwon Mal juga terjadi sebelum PSBB, pada bulan Maret lalu," pungkasnya. (fat/fat)