Heboh soal Klaster Corona Baru di Kota Kediri yang Ternyata Hoaks

Heboh soal Klaster Corona Baru di Kota Kediri yang Ternyata Hoaks

Andhika Dwi - detikNews
Selasa, 19 Mei 2020 20:21 WIB
Warga Kota Kediri dibuat resah oleh kabar munculnya klaster penyebaran Corona baru yakni klaster swalayan. Beruntung ternyata itu hoaks.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri, dr Fauzan Adhima dan Wali Kota Abdullah Abu Bakar/Foto: Andhika Dwi
Kediri -

Warga Kota Kediri dibuat resah oleh kabar munculnya klaster penyebaran Corona baru yakni klaster swalayan. Beruntung kabar itu hoaks.

Kabar tersebut beredar di aplikasi percakapan WhatsApp. Bahkan, posting-an itu mengatasnamakan Humas Pemkot Kediri.

"Sehubungan dengan adanya klaster baru penyebaran virus Corona di Golden Swalayan. Di himbau kpd seluruh warga apabila ada yg ke Golden swalayan sblum tgl 18 Mei, rings waktu 1 minggu sebelumnya, agar supaya lapor ke Ketua RT masing2 dan sebaiknya melakukan isolasi mandiri di rumah dan jangan lupa pakai masker. Kalau ada gejala panas dan batuk segera di periksakan ke Puskesmas.
Mudah2an kita semua terhindar dari covid 19 dan pandemi cepat berakhir. Aamiin. #copas dari teman HUMAS PEMKOT KEDIRI," berikut narasi yang beredar seperti yang diterima detikcom, Selasa (19/5/2020).


Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri, dr Fauzan Adhima menegaskan, itu merupakan kabar hoaks. Menurutnya, Humas Pemkot Kediri tidak pernah mengeluarkan pernyataan soal adanya klaster baru.

"Berita WhatsApp yang beredar tersebut hoaks dan dari orang yang tidak bertanggung jawab dan berusaha memecah belah. Kami tidak pernah mengeluarkan imbauan seperti itu," kata dr Fauzan Adima.

Hoaks itu beredar setelah Tim Gabungan Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri melakukan rapid test di swalayan Golden, Jalan Hayam Wuruk dan warung makan di Kecamatan Mojoroto.


Dari pemeriksaan secara acak terhadap pengunjung maupun pegawai swalayan, ada 9 orang dilakukan rapid test. Hasilnya 3 orang dinyatakan reaktif. Terdiri dari dua pegawai swalayan dan satu orang pengunjung.

Namun dalam rapid test kedua yang digelar hari ini, semuanya nonreaktif. Fauzan mengimbau masyarakat tidak terburu-buru dalam menyimpulkan hasil rapid test.

"Memang benar kami semalam Senin (18/5) melakukan random sampling rapid test. Hasil tes pertama reaktif 4 orang dari dua lokasi. Namun tadi pagi Selasa (19/5) kami rapid test yang kedua hasilnya nonreaktif. Jadi, masyarakat jangan tergesa-gesa menyimpulkan, karena metodelogi tes virus corona ini memang harus bertahap," imbuh Fauzan.


Menurut Fauzan, Pemkot Kediri membentuk tim bersama antara Dinkes, Satpol PP, Polres dan Kodim untuk keliling melakukan pemantauan pusat-pusat perbelanjaan, restoran dan warung makan. Sekaligus melakukan sampling rapid test ke tempat-tempat keramaian.

"Hasil rapid test seketika tidak menyimpulkan seseorang berstatus positif atau negatif. Karena yang bisa memastikan status positif hanya test swab dengan mesin PCR. Jadi masyarakat tetap tenang, yang tidak ada keperluan mendesak tetap di rumah. Saya pastikan berita yang tersebar via WhatsApp soal kluster swalayan itu hoaks," pungkas Fauzan.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.