Kadishub Jatim, Nyono menjelaskan terkait klaster kapal yakni ada 2 kapal yang berada di perairan Jatim terkonfirmasi ada ABK yang positif. 2 kapal tersebut yakni KMP Awu milik PT Pelni dan KMP Kirana III milik PT DLU.
"Terkait klaster kapal, ada kapal KMP AU milik Pelni, sudah dites 15 Mei 2020, lalu muncul 16 orang positif COVID-19. Sementara KMP Kirana III ada 7 yang positif saat dites 12 Mei 2020 lalu," kata Nyono di Surabaya, Selasa (19/5/2020).
Kini ke-23 orang yang dinyatakan positif telah dipindah ke RS PHC Surabaya untuk mendapat perawatan lebih lanjut. Sementara dari kapal KMP Awu, tersisa 74 ABK yang dinyatakan negatif. Lalu dari KMP Kirana III ada 28 ABK yang dinyatakan negatif. Semua ABK yang negatif kini menjalani karantina di atas kapal.
"74 Lainnya yang tidak positif dari KMP Awu dikarantina di atas kapal di zona karantina di antara BUI 2 dan 3 Karangjamoang. 28 ABK yang negatif dari KMP Kirana III juga dikarantina di atas kapal. Karantina ini 14 hari prosesnya," jelas Nyono.
Nyono menjelaskan, karantina di atas kapal sudah sesuai SOP dari KKP dan Syahbandar. Selain itu, harus ada petugas yang standby berjaga di kapal selama masa karantina. "Sudah sesuai SOP nantinya karantina 14 hari setelah itu bisa kembali," jelasnya.
Sementara Gugus Tracing Penanganan COVID-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso memastikan akan mentracing para keluarga ABK meski selama ini, para ABK dalam perjalanan laut. "Tetap dilakukan tracing ya, terus berjalan tracing ini," terangnya. (fat/fat)