Berdasarkan data Pemprov Jatim, tambahan 131 pasien positif Corona ini terbanyak yakni 52 pasien dari Surabaya, 35 pasien dari Sidoarjo, 8 dari Gresik, 1 pasien dari Kota Pasuruan, 1 dari Kabupaten Jombang, 1 dari Lamongan, 14 dari Kabupaten Tulungagung.
Ada pula tambahan kasus 1 orang positif dari Kota Madiun, 1 pasien dari Mota Malang, 4 dari Kabupaten Kediri, dan 4 pasien positif corona dari Kabupaten Ponorogo, 1 dari Sampang, 1 dari Kabupaten Pasuruan, 7 dari Bojonegoro.
Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak menyebut tambahan pasien yang cukup besar ini selaras dengan upaya tracing yang digalakkan pihaknya.
"Hari ini kita umumkan ada 131 kasus baru, dr Kohar akan menjelaskan lebih detil bagaimana 131 kasus baru yang dihasilkan dari penelusuran yang dilakukan secara garis besar ada dua," ungkap Emil di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (18/5/2020).
"Pertama, menelusuri dari pasien kontak PDP atau pasien positif. Yang kedua adalah penelusuran yang dilakukan di titik rawan terjadinya kerumunan atau interaksi yang intensif," imbuhnya.
Selain itu, ada kabar baik dalam penanganan COVID-19 di Jatim. Tercatat ada tambahan 38 pasien yang dinyatakan sembuh. Rinciannya yakni 6 dari Kota Surabaya, 2 dari Sidoarjo, 2 pasien dari Lamongan, 24 dari Kabupaten Magetan, 1 pasien sembuh asal Tulungagung, 1 dari Kabupaten Kediri, 1 dari Kabupaten Malang, dan 1 asal Sampang.
Kini, total pasien di Jatim yang telah dinyatakan sembuh ada 375 orang atau tingkat kesembuhannya mencapai 15,67 persen.
"Kita memiliki tambahan pasien sembuh baru ada 38, yang alhamdulillah di Magetan 24 pasien sembuh," lanjut Emil.
Untuk tambahan pasien yang meninggal, ada 13 orang. Rinciannya 2 dari Kabupaten Sidoarjo, 1 Kabupaten Ponorogo dan 10 dari Surabaya. Kini, total pasien yang meninggal akibat COVID-19 menembus 224 orang atau setara 9,82%.
"Kita juga berduka bahwa ada 15 yang meninggal, 10 di Kota Surabaya. Kita berduka ada perawat yang meninggal dunia, atas nama Pemprov Jatim kita mengucapkan berduka cita. Setiap hal yang seperti ini tentunya menjadi ruang untuk melakukan pembenahan dan perbaikan ke depannya untuk sistem yang ada," pungkas Emil.
Sedangkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat ada 5.014 dan yang diawasi tinggal 2.330. Sementara untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) kini jumlahnya sebanyak 22.859 dan yang masih dipantau hanya 4.093. (hil/iwd)