Jumlah pasien positif Corona di Kabupaten Mojokerto dan Jombang terus bertambah. Pasien terbaru yakni dokter dan sopir pribadi.
Keduanya terinfeksi virus Corona di daerah lain yang menjadi zona merah. Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto, dr Langit Kresna Janitra mengatakan, pasien positif Corona bertambah satu orang. Yaitu pria 34 tahun asal Kecamatan Kemlagi yang berprofesi sebagai dokter.
"Pasien adalah dokter yang sedang menjalani pendidikan spesialis di RS Moewardi Solo sejak 1 Agustus 2019 dan menetap di Solo," kata dr Langit saat dikonfirmasi detikcom, Senin (18/5/2020).
Ia menjelaskan, dokter tersebut berinisiatif melakukan tes swab di Nasional Hospital, Surabaya pada Jumat (15/5). Menurut dr Langit, saat melakukan tes swab, pasien dalam kondisi sehat.
"Pada tanggal 16 Mei kemarin hasil tes swab keluar, pasien dinyatakan positif Corona. Dia tanpa gejala. Saat ini pasien menjalankan protokol kesehatan di RS Moewardi Solo," terang dr Langit.
Setelah tes swab, tambah dr Langit, pasien langsung kembali ke Solo. Dokter 34 tahun ini terakhir pulang kampung halamannya pada 1 November 2019. Sehingga, dia diduga kuat terinfeksi virus Corona di Solo.
"Kemungkinan dia tertular di Solo," jelasnya.
Dengan begitu, pasien positif Corona di Kabupaten Mojokerto berjumlah 11 orang. Dari jumlah itu, baru 2 orang yang dinyatakan sembuh. Yakni Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Sujatmiko dan ibu rumah tangga 36 tahun asal Kecamatan Kemlagi.
Pasien positif Corona di Kabupaten Jombang juga bertambah satu orang. Yaitu pria 45 tahun asal Kecamatan Diwek. Sehari-hari, pria ini bekerja menjadi sopir pribadi di Surabaya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang dr Wahyu Sriharini mengatakan, sopir tersebut dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab yang diumumkan Minggu (17/5).
"Kemungkinan tertular virus Corona di Surabaya yang menjadi zona merah. Saat ini pasien dirawat di RS RKZ Surabaya," ungkapnya.
Sehingga pasien positif COVID-19 di Kabupaten Jombang kini berjumlah 23 orang. Dari jumlah itu, baru 2 orang yang dinyatakan sembuh. Yaitu pria 58 tahun guru asal Kecamatan Diwek dan perempuan 42 tahun asal Kecamatan Diwek, dokter yang berdinas di Kabupaten Kediri.
Sementara seorang pasien lainnya meninggal dunia di RSI Jemursari, Surabaya, Kamis (14/5). Yakni perempuan 51 tahun asal Tembelang, karyawan toko perabotan rumah tangga di Surabaya.