"Dengan penuh keprihatinan bersama ini diberitahukan bahwa ada penambahan 1 pasien positif COVID-19 dari klaster Temboro," tutur Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni kepada detikcom, Sabtu (16/5/2020).
Ipong menerangkan pasien 13 ini merupakan seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun asal Desa Jabung, Kecamatan Mlarak.
Pada saat kedatangannya dari Temboro, Magetan, yang bersangkutan sempat menjalani rapid test dan hasilnya reaktif. Kemudian oleh pihak tim Satgas COVID-19 Ponorogo, semua santri Temboro yang pulang ke Ponorogo bersama dengan kontak dekatnya sempat dilakukan swab.
"Saat ini yang bersangkutan dievakuasi ke RSUD dr. Harjono," terang Ipong.
Usai hasil swab positif, tim medis pun mencari kontak erat pasien 13. Hasilnya hanya kedua orang tuanya saja yang dekat dengan pasien. Mereka pun turut diisolasi.
"Kondisi umum kesehatan kedua orang tuanya baik. Pasien 13 ini bisa disebut Orang Tanpa Gejala (OTG)," papar Ipong.
Menurut Ipong, saat ini sisa santri Temboro berjumlah 53 orang dan masih menunggu hasil swab.
"Mari kita putus rantai penularan COVID-19 dengan tetap selalu cuci tangan, pakai masker, jaga jarak dengan orang lain, mengkonsumsi makanan bergizi dan mendekatkan diri selalu kepada Allah SWT," tandas Ipong.
Data di Dinkes Ponorogo, dari 13 pasien yang positif, tujuh diantaranya sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan enam diantaranya masih menjalani perawatan di RSUD dr Harjono Ponorogo. Keenam pasien tersebut terinci satu orang dari Kecamatan Slahung, satu orang dari Kecamatan Balong, dua orang dari Kecamatan Sawoo dan satu orang dari Kecamatan Mlarak.
Simak juga video Pedagang di Pasar Tradisional Parepare Jalani Rapid Test:
(iwd/iwd)