"Hari ini ada tambahan dua lagi dari klaster Sampoerna Surabaya. Hasil tes swab baru keluar hari ini," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jombang Budi Winarno saat jumpa pers di Media Center Pemkab Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim, Jumat (15/5/2020).
Budi menjelaskan pasien positif Corona tersebut yakni perempuan 46 tahun asal Kecamatan Kesamben dan perempuan 44 tahun asal Jogoroto. Keduanya bekerja di pabrik rokok PT HM Sampoerna Surabaya. Saat ini, mereka diisolasi di RSUD Ploso, Jombang.
"Hasil pemantauan para dokter, kondisi mereka baik-baik saja, tanpa gejala klinis," terangnya.
Sejauh ini diketahui ada 18 karyawan PT HM Sampoerna Surabaya yang berasal dari Jombang. Menurut Budi, mereka telah menjalani rapid test. Hasilnya, 4 buruh pabrik rokok itu dinyatakan reaktif atau positif.
"Keempat orang yang rapid testnya reaktif ternyata hasil tes swabnya juga positif," ungkapnya.
Dengan begitu, warga Jombang karyawan PT HM Sampoerna Surabaya yang positif COVID-19 berjumlah 4 orang. Dua karyawan pabrik rokok yang lebih dulu dinyatakan positif Corona yakni perempuan 47 tahun asal Kecamatan Ngusikan dan perempuan 43 tahun asal Kabuh.
"Kami berharap masyarakat yang sebelumnya bekerja di Sampoerna Surabaya kalau pulang ke Jombang agar melapor ke Dinas Kesehatan agar bisa diperiksa," tegas Budi.
Sampai hari ini, pasien positif Corona di Kabupaten Jombang berjumlah 22 orang. Yakni perempuan 55 tahun asal Kecamatan Jombang, perempuan 51 tahun asal Ploso, pria 56 tahun pegawai Kantor Kemenag Jombang, dokter perempuan usia 42 tahun asal Diwek, pria 45 tahun asal Bandar Kedungmulyo satpam di Surabaya, pria 53 tahun asal Diwek pegawai Kantor Kemenag Jombang, pria 58 tahun guru asal Diwek dan perempuan 56 tahun istri penjual es keliling asal Peterongan.
Disusul pria 35 tahun tenaga kesehatan asal Ploso, pemuda 16 tahun asal Tembelang dan pemuda 16 tahun asal Diwek keduanya santri Temboro, kakek 60 tahun asal Sumobito, perempuan 51 tahun asal Tembelang karyawan toko di Surabaya, pria 41 tahun dan perempuan 40 tahun asal Sumobito pasangan suami istri pedagang sayur di Pasar Keputran Surabaya, perempuan 48 tahun asal Jombang pemilik toko kelontong di Pasar Tunggorono dan pria 64 tahun asal Jombang staf di sebuah yayasan pendidikan.
Juga perempuan 47 tahun asal Ngusikan, perempuan 43 tahun asal Kabuh, perempuan 46 tahun asal Kesamben dan perempuan 44 tahun asal Jogoroto. Keempatnya karyawan pabrik rokok PT HM Sampoerna Surabaya. Terakhir perempuan 42 tahun asal Kecamatan Gudo buruh pabrik roti di Surabaya.
Dari jumlah itu, baru 2 orang yang dinyatakan sembuh. Yaitu pria 58 tahun guru asal Kecamatan Diwek dan perempuan 42 tahun asal Kecamatan Diwek dokter yang berdinas di Kabupaten Kediri. Sementara seorang pasien lainnya meninggal dunia di RSI Jemursari, Surabaya, Kamis (14/5). Yakni perempuan 51 tahun asal Tembelang karyawan toko perabotan rumah tangga di Surabaya. (iwd/iwd)