"Itu kan dipicu karena ada penangkapan pelaku perburuan liar," ungkap Kasubag TU TNMB di Jember, Nisa, Kamis (14/5/2020).
Dia menjelaskan, penangkapan pelaku perburuan liar itu terjadi Senin (11/5) malam. Saat itu petugas melakukan dua orang yang sedang membawa hasil buruan.
"Satu orang berhasil ditangkap, satu lagi berhasil melarikan diri," kata Nisa.
Keesokan harinya, pelaku yang melarikan diri tersebut ditemukan meninggal di sungai. Akhirnya muncul tudingan meninggalnya pelaku akibat ulah petugas Taman Nasional.
"Isu yang berkembang, pelaku meninggal karena sempat dipukuli petugas. Padahal kita sama sekali nggak menyenggol yang melarikan diri, karena sudah menangkap satu pelakunya," terang Nisa.
Akibat aksi massa itu, kantor seksi di Sarongan rusak berat. Demikian juga sebuah loket karcis dan pos resort juga dirusak.
"Ada mobil dan sekitar 5 motor trail juga dirusak. Kemudian 4 petugas terluka," kata Nisa.
Menurut Nisa, kondisi saat ini masih belum begitu kondusif. Sejumlah polisi juga masih berjaga di lokasi.
" Ya masih belum kondusif betul. Tapi sudah ada petugas kepolisian dan juga Brimob yang berjaga di sana," pungkas Nisa. (iwd/iwd)