Penambang Pasir Temukan Talud Situs Kumitir Tempat Perdarmaan Raja Singosari

Penambang Pasir Temukan Talud Situs Kumitir Tempat Perdarmaan Raja Singosari

Enggran Eko Budianto - detikNews
Kamis, 14 Mei 2020 18:45 WIB
Penambang Pasir Temukan Talud Selatan Situs Kumitir
Dinding penguat tanah (talud) ditemukan penambang pasir. (Enggran Eko Budianto/detikcom)
Mojokerto -

Situs Kumitir di Kabupaten Mojokerto, yang diyakini jadi tempat pendarmaan Raja Singosari, dikelilingi dinding penguat tanah (talud). Talud sisi selatan kompleks bangunan suci ini ditemukan oleh seorang penambang pasir tradisional.

Talud bagian selatan situs Kumitir ditemukan Mintadi (60) di lahan bekas galian tanah uruk Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Rabu (13/5) sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu dia sedang mencari pasir di lahan milik Miskan.

"Saat penggalian tanah uruk situs itu belum tampak. Akhirnya tampak setelah tanahnya terkikis hujan, penggalian tanah uruk sudah dihentikan," kata Mintadi kepada wartawan di lokasi, Kamis (14/5/2020).

Struktur talud kuno yang ditemukan Mintadi baru tampak sebagian. Bangunan yang tersusun dari bata merah itu sepanjang 15 meter terbentang dari timur ke barat. Tingginya sekitar 84 cm.

Bata merah kuno yang menyusun struktur ini mempunyai dimensi bervariasi. Panjang setiap bata merah 24-36 cm, sedangkan tebalnya 5-6 cm. Talud kuno tersebut terkubur sekitar 1,5 meter dari permukaan tanah.

"Temuan ini sudah saya laporkan ke Babinsa Kumitir. Babinsa yang melapor ke BPCB Jatim," ujar bapak satu anak asal Dusun Bendo, Desa Kumitir, tersebut.

Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim Wicaksono Dwi Nugroho menjelaskan pihaknya telah meninjau temuan talud tersebut. Menurut dia, struktur dari bata merah kuno itu talud sisi selatan situs Kumitir.

"Temuan ini menarik karena menguatkan dugaan talud berbentuk persegi mengelilingi bangunan candi di situs Kumitir," terangnya.

Talud bagian timur situs Kumitir lebih dulu ditemukan tahun lalu di lahan pembuatan bata merah Dusun Bendo, Desa Kumitir. Ekskavasi oleh BPCB Jatim pada 21-30 Oktober 2019 berhasil menampakkan tembok penguat tanah kuno sepanjang 197 meter.

Bangunan ini tersusun dari bata merah kuno yang masing-masing mempunyai dimensi 32x18x6 cm. Ketebalan struktur mencapai 140 cm. Sedangkan tinggi bangunan yang bisa digali sekitar 120 cm.

Talud sisi selatan situs Kumitir yang baru ditemukan sekitar 300 meter di sebelah barat daya dari talud timur. Tembok yang sudah tampak saat ini, yakni penampang sisi utara, diperkirakan bagian dalam talud. Karena bata merah penyusunnya dibuat tidak beraturan.

"Itu kami analogikan dengan talud sisi timur yang bagian tembok dalamnya dibuat tidak beraturan," ungkap Wicaksono.

Penampang bagian selatan yang masih terpendam di dalam tanah, lanjut Wicaksono, diperkirakan menjadi bagian luar talud tersebut. Bangunan ini diduga terhubung dengan talud sisi barat yang menjadi pintu masuk ke situs Kumitir.

"Kami menduga candi di situs Kumitir menghadap ke barat, sehingga pintu masuknya juga di sebelah barat. Akan kami kupas dulu talud-nya untuk menemukan pintu gerbang situs Kumitir," jelasnya.

Para arkeolog meyakini talud kuno di situs Kumitir mengelilingi bangunan suci berupa candi. Luas situs ini sekitar 16 hektare. Karena setiap sisi talud diperkirakan sepanjang 400 meter. Candi di situs ini untuk mendarmakan Raja Singosari pada masa lampau.

Berdasarkan naskah Negarakertagama dan Pararaton, Raja Mahesa Cempaka, yang wafat pada 1268 Masehi, didarmakan di Kumeper bersama Wisnu Wardhana. Keduanya merupakan penguasa Kerajaan Singosari. Nama Kumeper kini menjadi Kumitir.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.