Wagub Emil Dardak Gercep Kembangkan Emergency Ventilator Buatan ITS

Wagub Emil Dardak Gercep Kembangkan Emergency Ventilator Buatan ITS

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Senin, 11 Mei 2020 21:12 WIB
Wakil Gubernur Emil Dardak bergerak cepat mendukung pengembangan telemedicine di Jatim. Langkah cepat ini sebagai respons usai bertemu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Menteri BUMN Erick Thohir dan Wagub Emil Dardak/Foto: Hilda Meilisa Rinanda
Surabaya -

Wakil Gubernur Emil Dardak bergerak cepat mendukung pengembangan telemedicine di Jatim. Langkah cepat ini sebagai respons usai bertemu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

"Pada kesempatan ini, saya ingin memberikan dukungan atas ikhtiar dari ITS dalam pembuatan emergency ventilator," kata Emil saat Virtual Meeting Launching Program Donasi Emergency Ventilator di Gedung Negara Grahadi, Senin (11/5/2020)

Menurut Emil, keberadaan ventilator di tengah penanganan pasien COVID-19 sangat penting. Karena, ventilator selama ini dipakai tenaga medis untuk membantu pernapasan pasien. Namun kondisi di Jatim, ventilator yang tersedia cukup terbatas.

"Tapi, kami hanya memiliki ventilator yang jumlahnya tidak sampai 200 ventilator seluruh Jatim. Karena itulah banyak ruang isolasi untuk pasien positif COVID-19 belum dilengkapi dengan ventilator," imbuhnya.


Sebelumnya, Erick juga sempat mencoba ventilator buatan ITS secara manual. Bahkan, alat ini sudah diuji di Biro Pengawalan Farmaseutikal Kebangsaan (BPFK) dan telah ada dua perusahaan BUMN, yakni PT Len Industri dan PT Dirgantara Indonesia yang membantu proses produksi.

Emil pun yakin progres yang dicapai tim E-VITS ITS menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan. "PT. Barata dan Samator dilibatkan dalam proses kalibrasinya. Ini menunjukkan ITS mampu membangun ekosistem ini," terangnya.

Emil menambahkan, salah satu rumah sakit bahkan sudah ingin memesan emergency ventilator buatan ITS. Hal ini menandakan tingginya minat RS, bahkan sebelum ventilator ini diedarkan.


"Mesinnya ini (ventilator) sudah diuji dari 5 Mei dan tentunya diharapkan tidak ada masalah," ujarnya.

Sejak awal, Emil mengatakan Pemprov Jatim telah berkomitmen untuk mengawal dan mendukung ventilator ini. Mulai dari tahap awal pembuatan hingga proses uji lapangan sampai pada critical mass. Sehingga, alat ini bisa dijual di pasar bebas.

"Pemprov Jatim sendiri punya program Belanova sebagai upaya untuk memberikan keberpihakan dari APBD kepada inovasi-inovasi putra daerah atau institusi di Jatim. Pemerintah, BUMN, swasta, dan masyarakat harus mendukung baik diuji dalam proses prototype hingga uji massal," kata dia.


Sementara itu, Wamen BUMN, Budi Gunadi Sadikin mengamini apa yang dikatakan Emil. Menurutnya, COVID-19 membuat kebutuhan pembangunan infrastruktur kesehatan yang masif dan terencana untuk menghadapinya.

"Karena itu kami sudah menyusun rencana jangka panjang 5 tahun dengan membangun industri kesehatan. Kita akan rich all ke seluruh perguruan tinggi untuk riset dan inovasi baik vaksin, alkes dan layanan kesehatan," katanya.

Tak hanya itu, Kementerian BUMN akan membuat RS sebagai research partnership untuk membuat obat-obatan dan vaksin. Pihaknya juga mencoba untuk menganalisa value chain, seperti obat-obatan yang 90 persen bahannya masih impor, asalnya bisa dari kimia, biotech atau herbal.

"Terkait COVID-19, obat anti viral dan beberapa obat antibiotik sudah bisa diproduksi walaupun bahannya dari luar, selain itu terkait alkes kami meminta indofarma untuk penanggungjawabnya," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.