Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Pasuruan berkurang 2 menjadi 19. Sedangkan di Kota Pasuruan bertambah 2 menjadi 10 kasus.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya menjelaskan hal itu disebabkan masalah kependudukan. Perempuan positif COVID-19 asal Kecamatan Nguling dan Kejayan ber-KTP Kabupaten Pasuruan, namun sudah menetap di rumah majikannya di Kelurahan Petahunan, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan.
"Hasil tracing petugas tidak ditemukan siapa-siapa pada alamat yang tertera di KTP dua warga ini. Mereka berdua sudah tinggal serumah dengan majikannya sejak 4 bulan lalu," kata Anang, Jumat (8/5/2020).
Berdasarkan hasil tracing itu, kata Anang, Dinkes Jatim menarik data yang dirilis pada Kamis (7/5). Disampaikan dalam rilis bahwa ada 5 warga Pasuruan yang terkonfirmasi COVID-19 dari satu kontak erat pria 59 tahun warga Kelurahan Petahunan, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, yang terkonfirmasi positif pada 26 April.
Ke-5 orang ini terdiri 1 orang perempuan 44 tahun yang merupakan istri, anak laki-laki berusia 19 tahun dan balita perempuan berusia 2 tahun. Kemudian perempuan berusia 51 tahun asal Kecamatan Nguling dan perempuan berumur 54 tahun dari Kecamatan Kejayan, sebagai pembantu rumah tangga di keluarga tersebut.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Pasuruan, dr Shierly Marlena membenarkan perubahan data ini. Saat ini kedua pasien perempuan tersebut sudah diisolasi di rumah majikannya.
"Mereka semua memilih isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan dari petugas," kata Shierly.
Kasus ini bermula saat seorang pria berusia 59 yang merupakan kepala keluarga di Kelurahan Petahunan, Kecamatan Gadingrejo, terkonfirmasi COVID-19 pada Minggu (26/4). Tim gugus tugas kemudian melakukan tracing 6 kontak erat pasien dilakukan rapid tes.
Begitu reaktif rapid test, mereka langsung ikut tes swab. Hasil tes swab 5 orang dinyatakan positif COVID-19.
Kepala keluarga tersebut diduga tertular dari perjalanan atau di rumah sakit saat memeriksakan dirinya. "Memang sudah ada penyakit penyerta jadi mungkin riwayat perjalanan atau mungkin tertular di rumah sakit kita belum bisa memastikan," kata Sherly, Senin (27/4). (iwd/iwd)