Ini Kata Dinkes Kabupaten Malang soal Klaster Pasar Pujon

Ini Kata Dinkes Kabupaten Malang soal Klaster Pasar Pujon

Muhammad Aminudin - detikNews
Jumat, 08 Mei 2020 21:31 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Malang -

Pasar Pujon Kabupaten Malang disebut sebagai klaster baru penyebaran Corona di Jatim. Empat warga Pujon telah dinyatakan positif COVID-19 dan salah satunya pedagang yang sehari-hari berjualan di Pasar Pujon.

Pasien ini meninggal dengan status PDP, karena hasil swab belum keluar. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Arbani Mukti Wibowo mengaku, pelacakan terhadap riwayat positif COVID-19 di wilayah Pujon sudah dilakukan. Bahkan, pihaknya telah melakukan rapid test terhadap 40 pedagang yang berjualan di kawasan Pasar Pujon, setelah muncul kasus positif COVID-19 yang memiliki riwayat berdagang sayur di Pasar Pujon dan Surabaya.

"Pada rapid test untuk 40 orang di Pasar Pujon, hanya tiga hasilnya reaktif. Dan riwayatnya tak memiliki kontak langsung dengan penderita. Sudah diminta melakukan karantina di rumah, karena tak menunjukkan gejala mengarah COVID-19," ujar Arbani saat dihubungi detikcom, Jumat (8/5/2020).


Terkait munculnya Pasar Pujon sebagai klaster baru, Arbani mengaku, upaya penghentian sebaran virus sudah dilakukan. Perkembangan kasus sampai hari ini tak menunjukkan adanya keterkaitan.

"Terkonfirmasi positif COVID-19 di Pujon adalah ibu rumah tangga, tak memiliki riwayat atau kontak dengan pasien positif sebelumnya. Apalagi terhubung langsung dengan Pasar Pujon," terangnya.

Menurut Arbani, warga yang terpapar virus COVID-19 di Kabupaten Malang sudah generasi ketiga, yang penularannya akibat transmisi lokal. "Tetapi di Pujon tidak lagi muncul kasus baru. Mereka yang terindikasi terpapar atau memiliki gejala kita minta melakukan isolasi di rumah," tuturnya.


Arbani menambahkan, kasus pertama COVID-19 di Pujon muncul dari seorang pria yang pernah mengikuti ijtima ulama di Gowa, Sulawesi Selatan. Tetapi setelah mendapatkan penanganan medis, kondisi pasien saat ini terus membaik dan mengarah ke sembuh.

"Kemudian muncul baru, yang pedagang sayur itu. Dugaan kami penularan karena memiliki riwayat berjualan di Kota Surabaya. Karena tak ditemukan adanya kontak dengan pasien yang pernah hadir di ijtima ulama di Gowa itu. Pedagang itu meninggal sebelum hasil swab keluar, terus kemudian muncul klaster Pujon karena juga memiliki riwayat berjualan di Pasar Pujon," imbuh Arbani.

Data Satgas COVID-19 Kabupaten Malang, ada empat warga Pujon yang dinyatakan terpapar virus COVID-19. Satu di antaranya meninggal dunia dan tiga orang harus menjalani perawatan.


Untuk PDP ada 16 orang. Dengan rincian 5 orang dirawat di rumah sakit, 2 orang dirawat di rumah, 5 orang dinyatakan sembuh dan 4 orang meninggal dunia. ODP ada 16 orang, 7 orang dalam pantauan, 2 orang menjalani perawatan dan 7 orang dinyatakan sembuh.

COVID-19 juga diduga menulari warga Desa Sumberejo, Kota Batu. Setidaknya, 174 warga harus menjalani rapid test setelah takziah ke PDP yang berdomisili di Pujon yang meninggal beberapa waktu lalu.

Dari hasil rapid test, tiga orang terbukti reaktif virus baru dan 171 lainnya dikategorikan ODR dan OTG. Sementara yang hasil tes cepat reaktif dimasukkan sebagai ODP.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.