.webp)
Balita berjenis kelamin laki-laki usia 11 bulan dirawat di RS Unair Surabaya karena hasil tes swab-nya positif Corona. Kini, kondisi balita sudah stabil.
"Masih dirawat dan masih sesak, masih sama (sedang)," kata Jubir Tim Satgas Corona RS Unair, dr Alfian Nur Rasyid SpP saat dihubungi detikcom, Rabu (6/5/2020).
Sebelumnya, balita asal Surabaya itu kondisinya demam tinggi, yakni 39 derajat celsius. Oleh karena itu, dia juga harus dirawat oleh dua dokter spesialis. Yakni dokter spesialis anak dan spesialis paru-paru.
"Sebelumnya kan ada demam, ada batuk, demamnya cukup tinggi 39 derajat. Sekarang demamnya sudah berkurang, tapi masih ada demam," jelasnya.
Sementara dokter spesialis anak RS Unair dr Robby Nur Hariansyah SpA menjelaskan, anak yang sejak lahir sudah memiliki penyakit penyerta akan lebih rentan terkena virus Corona.
"Anak yang kondisinya bawaan sejak lahir, seperti kelainan jantung bawaan, kelainan ginjal, kelainan pertumbuhan dan perkembangan umur 1 tahun belum bisa merangkak, umur 2 tahun belum bisa bicara mungkin anak seperti itu lebih rentan," jelasnya.
Sedangkan balita yang dirawat di RS Unair memiliki kondisi keterbelakangan tumbuh kembang. Meskipun terdapat peneumoni, namun kondisi balita 11 bulan itu sudah relatif membaik.
"Anaknya ada kondisi keterbelakangan tumbuh kembang. Kondisinya sekarang relatif stabil. Karena kalau COVID bahayanya di paru-paru, sesaknya sudah berkurang. Ada pneumoni cuma masih stabil kondisinya," pungkasnya.
