Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Jatim dr Joni Wahyuadi mengatakan dari 120 pasien, angka kematian terbanyak ada di Surabaya, yakni berjumlah 71 pasien.
"Saya menambahkan sedikit ini tentang angka kematian dari pasien COVID-19 yang di Jatim. Upaya preventif terus digalakkan, upaya kuratif menambah jumlah RS, menambah jumlah tenaga kesehatan khususnya, upaya penambahan sarana juga ditambahkan," papar Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (4/5/2020).
"Tapi nampaknya upaya kematian masih seperti ini. Dari tiga daerah yang kita lakukan PSBB, yang paling besar tentunya Surabaya," imbuh Joni.
Joni menyebut meski hari ini hanya ada penambahan 10 kasus, namun tren penambahan kasusnya belum menunjukkan penurunan. Joni menambahkan hal ini harus diikuti upaya penanganan COVID-19 yang lebih keras lagi.
"Penambahan kasus trennya belum menunjukkan penurunan. Jadi tren mortalitas kita belum menunjukkan angka yang menyenangkan. Jadi dibutuhkan upaya yang lebih kuat lagi," lanjut Joni.
Untuk itu, Joni berpesan kepada masyarakat untuk tetap di rumah saja jika tak ada kepentingan yang mendesak. Hal ini untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Angka kematian kita masih 10% lebih. Padahal batas untuk yang bisa diterima itu 5%, kita masih 10%. Di Surabaya trennya masih tinggi dan butuh upaya yang signifikan dari seluruh komponen yang ada di masyarakat," pesan Joni (hil/iwd)