Dinas Kesehatan Tulungagung kembali melanjutkan pemeriksaan puluhan karyawan salah satu pabrik rokok. Hasilnya tujuh orang dinyatakan reaktif rapid test COVID-19.
Sekretaris Posko Kesehatan COVID-19 Dinas Kesehatan Tulungagung Didik Eka, mengatakan hari ini pihaknya melakukan pemeriksaan lebih dari 30 karyawan. Proses rapid test tersebut dilakukan di Puskesmas Bangunjaya, Kecamatan Pakel.
"Dari 30-an karyawan yang kami periksa ada tujuh orang yang reaktif rapid test. Mereka seluruhnya adalah warga Tulungagung," kata Didik Eka, Senin (4/5/2020).
Seluruh karyawan yang dinyatakan reaktif rapid test langsung dilakukan karantina di IAIN Tulungagung. Selanjutnya mereka akan menjalani pemeriksaan lanjutan berupa pengambilan swab tenggorokan.
"Kemungkinan sore ini akan kami ambil swab-nya, dan nantinya akan kami kirim ke Balitbangkes Kementerian Kesehatan dan laboratorium BBTKLPP (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) Surabaya," ujarnya.
Didik mengakui jumlah karyawan yang mengikuti rapid test jauh lebih sedikit dari rencana awal, sebab dari 170-an pekerja harus menjalani pemeriksaan, hanya 30-an yang hadir di Puskesmas Bangunjaya.
"Ternyata hari ini pabrik sudah tutup dan tidak ada penjemputan (karyawan) lagi. Sehingga karyawan dari luar kota belum bisa dilakukan rapid test," imbuhnya.
Lanjut dia, terkait absennya seratus lebih karyawan itu, pihaknya akan segera melaporkan ke Ketua Gugus Tugas COVID-19 Tulungagung guna diambil langkah lanjutan dan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah asal karyawan.
"Kami harap nanti akan ada langkah sesuai SOP dari pemerintah kabupaten/kota asal karyawan," imbuhnya.
Didik Eka menjelaskan, dari pabrik rokok tersebut pihaknya telah melakukan pemeriksaan rapid test terhadap 244 karyawan melalui dua gelombang. Pada gelombang pertama terdapat 214 karyawan yang diperiksa, hasilnya 17 orang dinyatakan reaktif rapid test. Sedangkan pada gelombang dua terdapat 30-an karyawan yang mengikuti tes, hasilnya 7 orang dinyatakan reaktif rapid test.
"Sehingga hasil tracing terhadap karyawan pabrik rokok, yang reaktif rapid test ada 24 orang, 10 dari kabupaten/kota Kediri dan sisanya dari Tulungagung. Untuk yang Kediri kemarin sudah dijemput oleh gugus tugasnya," kata Didik.
Rapid test secara massal itu berawal dari salah satu karyawan yang jatuh sakit selama beberapa hari. Saat dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Bangunjaya diketahui jika yang bersangkutan reaktif, akhirnya dinas kesehatan melakukan penelusuran ke karyawan lain.