.webp)
Penutupan Pasar Tradisional Gresik PPI di Jalan Jepara, Krembangan, Surabaya diperpanjang hingga 11 Mei mendatang. Itu merupakan keputusan Pemkot Surabaya karena sedang diterapkan PSBB.
Pantauan detikcom di lokasi, kondisi Pasar PPI Surabaya terlihat lengang. Hanya ada beberapa pedagang takjil dan toko bahan pokok serta sayur yang tetap buka melayani pembeli.
Ketua RW 01 Jepara PPI Barat, Moedjiono (58) mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada warga dan pedagang yang terdampak akan ditutupnya pasar tersebut. Ia sudah menyampaikan keluh kesah masyarakat yang meminta bantuan/kompensasi pascaditutupnya Pasar PPI Surabaya.
"Sudah kondusif, bagaimana kita sampaikan aspirasi mereka. Saya bilang, pemerintah pasti bantu, tapi ini kan butuh waktu, tidak secara otomatis," kata Moedjiono kepada detikcom di lokasi, Minggu (3/5/2020).
Moedjiono menjelaskan, ada salah komunikasi antara warga setempat dengan peraturan penutupan Pasar PPI. Karena di spanduk yang tertera, masa penutupan hanya sampai 28 April lalu.
"Sudah disosialisasikan, kita juga sudah menerima surat dari Satpol PP Surabaya. Warga di sini sudah kondusif," terangnya.
Untuk pedagang, lanjut Moedjiono, memang diperbolehkan berjualan di jam tertentu. Seperti pukul 03.00-09.00 WIB serta 15.00-21.00 WIB. Hal itu agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.
"Jadi yang beli ya warga di sini sendiri. Agar ada yang menyuplai kebutuhan warga di sini. Selain itu, dari Kodim kita juga dapat bantuan nasi bungkus setiap hari untuk warga sini. Yang jelas tidak boleh warga luar sembarangan masuk, harus dicek KTP-nya," pungkasnya.
