Surabaya -
Pasar Kupang Gunung Surabaya ditutup selama 14 hari. Penutupan selama 2 pekan itu karena satu pedagang positif Corona dan orang tuanya yang juga pedagang PDP telah meninggal.
Sementara itu pasar mulai tutup mulai pukul 00.00, Minggu (3/5/2020). Sosialisasi penutupan sudah dilakukan sehari sebelumnya.
Dari pantauan detikcom, Pasar Kupang Gunung sudah tidak ada aktivitas. Bahkan ada pembatas dilarang melintas garis dari Satpol PP. Sebuah banner warna kuning tampak digantung bertuliskan tidak ada aktivitas di pasar mulai 2 hingga 16 Mei 2020.
"Iya betul (Penutupan pasar). Karena ada satu PDP meninggal dan anaknya yang jualan positif Corona," kata Kepala Bagian Perekonomian dan usaha Daerah Pemkot Surabaya Agus Hebi Djuniantoro saat dihubungi detikcom, Sabtu (2/5/2020).
Hebi mengatakan, pedagang yang positif Corona itu tidak memiliki gejala atau bisa disebut sebagai OTG. Pedagang berjenis kelamin perempuan itu melakukan isolasi mandiri sambil dipantau oleh puskesmas setempat.
"Dia merasa sehat tapi positif, tidak ada gejala, sekarang isolasi di rumah sambil dipantau puskesmas dan diawasi," ujarnya.
Tak hanya pedagang positif Corona saja yang melakukan isolasi, pasar dan juga PKL sepanjang jalan diberhentikan sementara aktivitas jual beli. Bahkan ada beberapa pihak yang mengawasi pasar tersebut.
"Untuk pasarnya kita semprot, ada penjagaan di sana ada Satpol PP, LKMK, Polsek juga di sana. Aktivitas berdagang tidak ada, karantina atau isolasi mandiri," jelasnya.
Dia menjelaskan, jika terdapat pedagang pasar yang positif Corona dan memiliki bukti medis terpaksa harus dilakukan karantina 14 hari. "Kalau ada yang terkonfirmasi terpapar, ya kita lanjut untuk karantinanya," katanya.
Intinya, lanjut Hebi, kedisiplinan antara penjual dan pedagang. Seperti selalu menggunakan masker, sering cuci tangan dan hidup bersih.
"Yang penting social distancing, karena di pasar bejubel (banyak orang). Kadang kalau diingatkan ndableg (nakal). Sudah menyangkut hal sakit kita ga boleh main-main," urainya.
Pihaknya pun juga sudah melakukan sosialisasi sejak 2 bulan lalu untuk physical distancing, tidak bergerombol dan tetap menggunakan masker.
"Orang pakai masker paling lama satu jam. Kalau disiplin kita bisa. Manuto. Saya sosialisasi besoknya kembali lagi," keluhnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini