"Siang dan sore tadi kan dirapid, hasilnya reaktif, makanya kami tetapkan sebagai PDP. Rencana besok mau masuk rumah sakit. Tapi habis maghrib tadi, sekitar pukul 18.30, meninggal," kata Wakil Sekertaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya, Rabu (29/4/2020) malam.
Berdasarkan pemeriksaan medis sebelum meninggal, PDP ini tidak memiliki riwayat penyakit tertentu maupun gejala klinis.
Anang menjelaskan rapid test dilakukan karena yang bersangkutan merupakan paman pasien positif COVID-19 yang diisolasi di RSUD Bangil sejak Rabu (29/4) lalu.
"Dia kontak dekat pasien klaster Gempol, yang sudah kita isolasi beberapa hari lalu. Dia (yang meninggal) ini pamannya, rumahnya bersebelahan," terang Anang.
Karena yang bersangkutan meninggalkan di rumah, maka petugas melakukan pemulasaraan sesuai protap COVID-19 di rumah duka. "Kemudian langsung dibawa ke makam," terang Anang.
Selama pemulasaraan jenazah, hanya petugas yang berada di rumah pasien. Keluarga dan kerabat menyaksikan dari jarak yang ditentukan.
"Dan sekeliling rumah almarhum dan tetangga juga disemprot disinfektan dan prebiotik," ungkap Anang.
Total 10 PDP Corona meninggal di Kabupaten Pasuruan selama April. 5 PDP yang meninggal negatif swab test, 1 orang reaktif rapid test dan 3 orang menunggu hasil swab test.
"Terakhir ini (PDP ke-10 yang meninggal) rapid test reaktif. Tidak dilakukan swab test karena sudah meninggal sebelum ke rumah sakit," pungkas Anang. (iwd/iwd)