Polisi di Banyuwangi memilih cara unik agar imbauan larangan mudik bisa dipatuhi oleh masyarakat. Mereka menyentuh seni dan budaya warga Banyuwangi dengan menciptakan sebuah lagu 'Jangan Mudik'. Lagu ini dinyanyikan dengan dua bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa Using (bahasa suku khas Banyuwangi).
Lagu ini diciptakan oleh Aiptu Gatot Dri Handoko, anggota Satuan Lalu Lintas Polresta Banyuwangi. Lagu berirama musik pop dan kendang kempul ini kemudian viral di media sosial.
Lagu ini bercerita tentang larangan mudik untuk menyelamatkan keluarga yang ada di kampung halaman. Selain itu, juga ada imbauan kepada masyarakat untuk menggunakan masker dan melakukan Physical dan Social Distancing selama masa pandemi COVID 19 saat ini. Selain versi bahasa Indonesia, Aiptu Gatot juga menciptakan lagu dalam versi kendang kempul berbahasa Using berjudul 'Pesene Lare Using'.
"Lagu ini saya ciptakan saat usai patroli di beberapa wilayah di Banyuwangi. Saya melihat masyarakat tidak sadar dengan bahaya Corona. Banyak yang tak menggunakan masker dan sering banyak berkerumun," ujarnya kepada detikcom, Selasa (28/4/2020).
Lagu itu pun kemudian dinyanyikannya dan direkam asal-asal. Hingga akhirnya menyebar ke media sosial dan viral. Karena semakin viral, akhirnya beberapa anggota kepolisian mengemas lagu itu lebih apik lagi. Hingga akhirnya menjadi media dalam sosialisasi penularan virus Corona dan imbauan larangan mudik Lebaran.
"Akhirnya kita kemas bagus. Ada 3 lagu. Dua berbahasa Using agar lebih melekat ke masyarakat dan berbahasa Indonesia agar dimengerti oleh masyarakat luas. Aransemen ada pop dan lagu khas Using yakni kendang kempul," tambahnya.
Wapres Ma'ruf Ingatkan Masyarakat Wajib Taati Pemerintah untuk Tidak Mudik:
Gatot berharap, lagu yang diciptakannya itu bisa membuat masyarakat lebih memahami sosialisasi yang dilakukan oleh aparat kepolisian untuk memerangi COVID-19.
"Semoga lagu ini bisa menyadarkan masyarakat tentang bahaya Corona. Dan ini sumbangsih kepada negara dalam masa pandemi saat ini," pungkasnya.
Lagu yang dibuat oleh Aiptu Gatot mendapatkan apresiasi oleh petinggi jajaran Polresta Banyuwangi. Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin mengaku tak melarang anggotanya berkiprah di dunia musik. Apalagi karya dari anggotanya ini dapat menjadi inspirasi kegiatan sosialisasi pencegahan Corona kepada masyarakat.
"Tentu ini menjadi apresiasi kamu saat perang melawan Corona. Bentuk sosialisasi yang bagus yakni dengan bermain musik dan lagu. Lagunya apik keren juga," ujarnya.
Lagu 'Jangan Mudik' ini, kata Kapolresta, dinilai efektif bisa mengingatkan warga untuk selalu hidup sehat dan menjaga jarak.
"Semoga dengan lagu ini masyarakat sadar dengan kebersihan, menghindari kerumunan dan tidak mudik," pungkasnya.