"Meski program ini lahir saat pandemi, ke depan harus dilanjutkan karena bisa membantu petani dan menjawab kebutuhan masyarakat akan sembako murah. Ini bisa menjadi model bulog dahulu, dengan gaya modern," ujar Anggota DPR RI, Sarmuji saat sidak di Gedung JX International Surabaya, Senin (27/3/4/2020).
Sarmuji mengatakan di tengah pandemi COVID-19, masyarakat membutuhkan sembako murah. Selain itu petani juga membutuhkan penyangga harga agar mendapat harga yang layak.
Ketua DPD Golkar Jatim ini menilai Lumbung Pangan Jatim tidak mengambil keuntungan sama sekali. Ia menyarankan Lumbung Pangan Jatim agar bisa lebih diperluas cakupan wilayahnya. Apalagi mulai besok PSBB diterapkan di 3 wilayah di Jatim.
"Bukan hanya di Surabaya, juga wilayah yang akan PSBB, Sidoarjo dan Gresik," jelasnya.
Selain itu, Sarmuji ingin Lumbung Pangan Jatim memperbanyak kuota pembelian secara online. Hal itu dilakukan demi kenyamanan pembeli di saat pandemi COVID-19.
"Online harus diutamakan. Juga buat pengusaha toko klontong, bisa membeli dalam jumlah banyak dengan harga berbeda agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan," jelasnya.
Secara keseluruhan, lanjut Sarmuji, program tersebut sudah bagus karena mengakomodir hasil panen petani serta keinginan sembako murah di masyarakat saat pandemi COVID-19.
"Saran kita jam operasional ditambah ya dari jam 10 pagi bisa sampai sore. Lalu online juga ditambah, kalau bisa ya 24 jam melayani pembeli secara online," pungkasnya.
Dalam sidak di Lumbung Pangan Jatim ini selain Sarmuji, hadir Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak, Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim, Kodrat Sunyoto serta Kepala Dinas Pertanian Hadi Sulistyo. (fat/fat)