"Di sini ada check point. Memang yang masuk lewat pintu tol ini (Ngawi- Kertosono) kira-kira sekarang mengalami penurunan 50 persen," ujar Khofifah kepada wartawan, Minggu (26/4/2020).
Penurunan jumlah transaksi, kata Khofifah, terjadi sejak adanya wabah Corona atau sejak Januari 2020. Khofifah menyebutkan jika sebelum wabah COVID-19, jumlah transaksi mencapai 18 ribu setiap hari. Namun kini hanya 9-10 ribu.
"Kata pihak PT JNK sehari sebelum ada wabah Corona mencapai 18 ribu sehari saat ini 9 ribu sampai 10 ribu transaksi," ungkapnya.
Khofifah mengatakan menurunnya transaksi di ruas tol Ngawi Kertosono juga seiring dengan adanya larangan mudik. "Laporan dari Dinas perhubungan Provinsi Jawa Timur, Tol Ngawi ini termasuk check point yang paling ramai dari 8 check point yang ada," tandasnya
Sementara itu Direktur Utama PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK), Dwi Winarso, mengakui jika transaksi di ruas tol Ngawi Kertosono turun 50 persen. Meski turun 50 persen namun fasilitas pelayanan tetap tidak dikurangi.
"Jadi sekarang memang sepertinya warga betul-betul menghindari bepergian, sehingga kendaraan yang melintas di ruas jalan turun 50 persen. Biasanya 18 ribu saat ini antara 5 hingga 10 ribu saja setiap hari di tiga exit tol," paparnya.
Dwi menambahkan tiga ruas tol wilayah PT JNK yakni Gerbang Tol Madiun, Caruban dan Nganjuk. "Ada tiga gerbang kita Madiun Caruban Nganjuk dan paling besar di Madiun," tandasnya. (iwd/iwd)