Warga Kecamatan Tanggulangin tetap ziarah kubur di tanggul lumpur Sidoarjo meski Corona mewabah. Ziarah tersebut rutin digelar setiap menjelang Ramadhan.
Ziarah di tanggul dilakukan oleh mereka yang kuburan leluhurnya ikut terendam lumpur belasan tahun lalu. Seperti yang dilakukan puluhan warga dari Ponpes Attdzid yang dipimpin Ustaz Abdul Patah, warga Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin.
Mereka ziarah di atas tanggul penahan lumpur titik 71 sekitar pukul 16.30 WIB. Tepatnya di Desa Ketapang, Kecamatan Tanggulangin.
"Ziarah kubur ini rutin dilakukan untuk mendoakan leluhur kami," kata Patah kepada wartawan di atas tanggul penahan Lumpur Sidoarjo, Kamis (23/4/2020).
Karena makam leluhur terendam lumpur, mereka hanya bisa berdoa dan tabur bunga dari atas tanggul. "Meskipun di tengah mewabahnya virus Corona, kami tetap melakukan ziarah kubur bersama santri-santri yang tidak bisa pulang kampung," tambah Patah.
Patah menjelaskan, pihaknya tidak bisa melupakan jasa-jasa para leluhurnya yang telah tiada. Bahkan dirinya mengaku berdosa karena tidak bisa memindahkan makam leluhurnya yang terendam lumpur.
Di tempat yang sama, tampak Titis Pujiastuti (31) warga Perumtas I juga melakukan ziarah kubur. Menurutnya, makam kedua orang tuanya juga terendam lumpur belasan tahun lalu.
"Kedua orang tua kami sudah meninggal sebelum ada lumpur. Karena makam leluhur sudah tenggelam, maka kami bersama kerabat ziarah kubur di atas tanggul," pungkas Titis.