Dengan status PSBB di Pekanbaru juga berdampak pada penjual buang di lokasi pemakaman umum. Peziarah tak seramai tahun sebelumnya, pendapatan penjual bunga turun drastis.
Seperti yang terjadi di tempat pemakaman umum (TPU), Sukosari di Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Riau yang tampak lengang. Penjual bunga berjejer sepanjang sekitar 100 meter sebelum masuk ke pemakaman.
Penjual bunga umumnya kaum perempuan dan anak-anak sibuk menjajakan dagangannya. Setiap warga yang akan berziarah dengan kendaraan roda dua dan empat, mereka tawarkan. Sayangnya, sejak wabah virus corona (Covid-19) dan penetapan PSBB peziarah sepi.
![]() |
Padahal tahun-tahun sebelumnya, sehari atau dua hari menjelang bulan Ramadhan sebagai puncak masyarakat berziarah kubur ke makam orang yang mereka sayangi. Kalau dulu banyak petugas parkir yang mengatur kendaraan parkir, kini tak terlihat lagi.
"Orang yang berziarah tak seramai dulu. Kalau dulu anak-anak di sekitar makam bisa mendapatkan uang tambahan dari mengatur parkir. Sekarang yang datang ke makam ini sedikit, sehingga tak perlu ada pengaturan parkir," kata Sudarman (45) pembersih makam kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga video Makam Pasien Corona di Banyumas Dibongkar Gegara Disoal Warga:
Kondisi yang sama juga dirasakan para penjual bunga. Biasanya mereka mulai ramai berjualan bunga sekitar 15 hari menjelang bulan puasa. Namun kini dagangan mereka tidak selaris manis seperti tahun sebelumnya.
"Kalau sebelumnya selama menjelang bulan puasa kami berjualan bunga bisa menghasilkan Rp 2 juta. Sampai hari terakhir ini hasil penjualan kami hampir sebulan ini tak sampai Rp 800 ribu," kata Nurmiati (54) pedagang bunga.
Baca juga: Kisah Penggali Kubur Jakarta Disorot Dunia |
Nur menyebutkan, tak hanya sekedar sepi warga yang berziarah saja. Kondisi saat ini juga warga yang ke makam sudah bawa persiapan bunga dan air sendiri.
"Jadi banyak juga sekarang yang ziarah sudah bawa bunga dan air sendiri. Jadi mau bagaimana lagi, sekarang keadaan memang susah semuanya," kata Nur yang sudah lima tahun berjualan di depan pintu gerbang makam.