Jumlah Penerima Bantuan Tak Sesuai, Ini yang Dilakukan Warga Dermawan

Jumlah Penerima Bantuan Tak Sesuai, Ini yang Dilakukan Warga Dermawan

Muhammad Aminudin - detikNews
Kamis, 23 Apr 2020 18:52 WIB
corona malang
Warga patungan untuk membantu warga lain yang terimbas Corona (Foto: Muhammad Aminudin)
Malang - Warga Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, memilih patungan untuk dapat memberikan bantuan sembako kepada warga kurang mampu. Lantaran bantuan yang dikucurkan Pemkot Malang berbeda jauh dengan jumlah penerima bantuan yang telah didata.

Bantuan paket sembako hasil swadaya masyarakat akhirnya diberikan kepada warga kurang mampu yang sebelumnya diminta menyetorkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) sebagai syarat menerima bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) dari Pemkot Malang.

Pembagian berlangsung di Jalan Prof Moch Yamin, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Kamis (23/4/2020).

Satu persatu warga yang terdata di RW 06 Kelurahan Sukoharjo itupun tetap mendapat sembako gratis yang diinisiasi pengurus RW setempat.

Puluhan orang tak mampu, janda, dan warga yang kehilangan penghasilan karena tempat usahanya ditutup imbas Corona antre dengan menjaga jarak dan menggunakan masker.

Ketua RW 06 Kelurahan Sukoharjo, Munir Umar mengatakan, pendataan sebelumnya dilakukan melalui RT dan disetorkan ke RW untuk warga yang layak mendapatkan bantuan sembako dari Pemkot Malang.

Akan tetapi, setelah pendataan selesai dan disetorkan kepada kelurahan. Jumlah penerima bantuan jauh dari banyaknya warga kurang mampu yang seharusnya menerima bantuan.

"Karena jumlah bantuan yang turun jauh berbeda dengan data yang disetorkan. Kami sepakat memutuskan untuk menolak dan mengganti dengan swadaya agar tetap bisa memberikan bantuan kepada warga yang sudah terdata," ujar Munir kepada wartawan usai pembagian sembako hasil swadaya masyarakat.

Munir mengaku jumlah penerima bantuan yang diajukan sebanyak 130 orang adalah warga RW 06 saja. Mereka terdiri dari janda, warga kurang mampu sampai yang kehilangan mata pencaharian karena wabah Corona.

"Ada total 7 RW di Kelurahan Sukoharjo semua juga diminta mendata oleh kelurahan. Tapi dari ratusan warga yang datanya sudah masuk, bahkan diminta fotokopi KTP dan KK, ada satu RW yang malah hanya dapat dua paket bantuan. Jadi total paket sembako yang diberikan oleh kelurahan hanya 18 paket, itu untuk satu kelurahan. Akhirnya sepakat semua RW menolak bantuan itu," jelasnya.

"Kami ini murni swadaya masyarakat, menggunakan kas RW dan sumbangan dari warga mampu dan pertokoan yang ada di RW 6. Hingga akhirnya bisa mengumpulkan 130 paket sembako untuk dibagikan," sambung Munir.

Nur Majid, satu dari warga yang menerima bantuan hasil swadaya mengaku bersyukur bisa memperoleh bantuan paket sembako di tengah kesulitan untuk mendapatkan pemasukan karena wabah Corona.

"Tentu sangat terbantukan. Karena selama ini pemasukan hanya bergantung hasil membuka kantin di Polinema. Karena Corona kampus tutup tidak ada penghasilan lagi," ujarnya terpisah.

Sementara itu, Lurah Sukoharjo Munadi saat dikonfirmasi justru membantah telah menginstruksikan pendataan bagi warganya untuk penerimaan paket sembako atas dampak Corona.

"Tidak ada instruksi dari kelurahan untuk itu (pendataan)," kata Munadi. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.