Jatim Ikuti Larangan Mudik Namun Tetap Siapkan Ruang Observasi

Jatim Ikuti Larangan Mudik Namun Tetap Siapkan Ruang Observasi

Faiq Azmi - detikNews
Rabu, 22 Apr 2020 11:07 WIB
Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan larangan mudik Lebaran 2020. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa siap mengikuti aturan tersebut dan mengambil beberapa langkah pencegahan.
Gubernur Khofifah/Foto: Faiq Azmi
Surabaya -

Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan larangan mudik Lebaran 2020. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa siap mengikuti aturan tersebut dan mengambil beberapa langkah antisipasi.

"Pemprov Jatim akan mengikuti aturan dari pusat. Terkait larangan mudik kita akan patuhi aturan tersebut," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Rabu (22/4/2020).

Namun untuk mengantisipasi ada warga Jatim yang nekat melanggar aturan larangan mudik, Khofifah menjelaskan, setiap kab/kota harus menyediakan ruang observasi.


"Ini sebetulnya yang selama ini digunakan untuk melakukan proses pemeriksaan berlapis bagi mereka perantau yang kembali ke kampung halaman masing-masing. Mereka akan diminta untuk masuk pada ruang observasi selama 14 hari," jelasnya.

Khofifah memaparkan, untuk saat ini kesiapan ruang observasi setiap kelurahan/desa di Jatim mencapai 86,3 persen atau 7.350 ruang observasi. Angka tersebut, menurut Khofifah merupakan yang tertinggi di Indonesia.

"Ketika koordinasi dengan kepala gugus tugas (Doni Monardo), hari ini jumlah ruang observasi di Jatim mencapai 86,3 persen. Dari jumlah tersebut yang sudah terpakai ada 269 ruang observasi dan yang dikarantina ada 1.469 orang," paparnya.

Jokowi Larang Seluruh Warga Mudik Lebaran Tahun Ini!:



Mantan Mensos RI ini menegaskan, para kepala desa dan lurah di Jatim sebetulnya memiliki komitmen yang luar biasa untuk bersama melakukan pemeriksaan secara berlapis. Ruang observasi di tingkat desa membuat pemudik tidak terlalu jauh dengan keluarga, namun tetap menerapkan physical distancing.

"Dengan lokasi karantina yang dengan keluarga ini, maka mereka masih bisa berinteraksi dengan physical distancing yang aman," sambungnya.


Menurutnya ada enam kota yang perlu terus didorong untuk menyediakan ruang observasi. Yaitu Kota Surabaya yang masih 17,53 persen, Kota Blitar 14,29 persen, Kota Malang 12,28 persen, Kota Madiun 11,11 persen, Kota Batu 8,33 persen dan Kota Probolinggo 6,9 persen.

"Jadi masih ada enam wilayah yang kita harapkan masing-masing akan memaksimalkan di desa dan kelurahannya supaya ruang observasi akan didekatkan dengan keluarga, di mana mereka akan kembali. Sebaliknya, terima kasih pada kabupaten dan kota yang sudah menyiapkan ruang observasi di tingkat desa dan kelurahan yang sudah mencapai 100 persen," ungkapnya.

"Jadi bisa dilihat bagaimana sebetulnya kesiapan masing-masing kab/kota ketika ada warga yang merantau kemudian akan kembali ke kampung halaman masing-masing," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.