Risma Minta Warga Surabaya Tak Mudik: Risikonya Sangat Besar

Risma Minta Warga Surabaya Tak Mudik: Risikonya Sangat Besar

Esti Widiyana - detikNews
Selasa, 21 Apr 2020 19:30 WIB
Wali Kota Risma
Wali Kota Risma (Foto: Esti Widiyana)
Surabaya - Presiden Jokowi memutuskan melarang seluruh masyarakat mudik. Sebelumnya, aturan larangan mudik itu berlaku untuk aparatur sipil negara (ASN) dan TNI/Polri.

Menanggapi larangan Jokowi, Wali Kota Surbaya Tri Rismaharini pun berharap warga Surabaya tidak mudik saat pandemi Corona. Risma memahami semua ingin pulang kampung. Namun kondisi saat ini sangat tidak memungkinkan untuk mudik.

"Karena risikonya sangat besar. Sebagai contoh, hampir 90 persen di Surabaya kasus karena ada perpindahan dari luar kota dan luar negeri, yang kemudian dia menjadi positif," kata Risma di dapur umum Balai Kota, Selasa (21/4/2020).

Mengingat risiko yang sangat besar, lanjut Risma, jika tetap melakukan mudik dalam kondisi negatif, bisa saja seseorang menjadi positif Corona di kampung halaman. Dan ketika kembali ke Surabaya, statusnya sudah positif Corona.

"Kemudian kita kembali, kita akan berpengaruh kepada orang di sekitar kita. Tolong dipikir risiko panjang yang akan kita alami," kata Risma.

Risma menjelaskan beberapa risiko ketika tetap mudik, yakni sakit dan masuk rumah sakit, bahkan sampai berujung pada kematian.

Selanjutnya jika masuk rumah sakit, risiko tak dapat mencari nafkah. Sebab, diri sendiri tak mengetahui sampai kapan dirawat di rumah sakit. Atau pilihan terakhir sehat dan tak terjangkit virus Corona.

"Kalau mau sehat, ayo kita tidak lakukan pergerakan mudik karena risikonya besar sekali," ujarnya.

Risma menegaskan seseorang tidak bisa memutuskan sendiri bahwa daerah yang akan ditujunya aman dari virus Corona. Nyatanya, beberapa kasus di Surabaya 10 persennya tertular dari kota lain.

"Karena itu, tidak bisa ngomong di sana tidak ada. Tapi, saat bergerak, kemungkinan risiko positif sangat tinggi. Ayo, kita memilih seperti apa, mari kita bersama-sama yang bijak. Bukan untuk diri kita sendiri, tapi untuk keluarga kita, untuk teman-teman, sahabat, saudara, tetangga kita," pungkas Risma. (iwd/iwd)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.