Gugus Tugas (Gugas) COVID-19 Kabupaten Kabupaten memberikan penjelasan terkait peristiwa itu. Kejadian tersebut disebabkan kebijakan baru terkait layanan puskesmas di tengah pandemi virus Corona yang tidak dipahami masyarakat luas.
"Ketidakpuasan warga tersebut sangat dimaklumi lantaran tidak memahami kebijakan layanan operasional puskesmas di tengah pandemi COVID-19," kata Jubir Gugas COVID-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya, Jumat (17/4/2020).
Anang menjelaskan warga tersebut datang ke Puskesmas Wonorejo pada Senin (13/4) sekitar pukul 10.30 WIB. Sedangkan loket pendaftaran berakhir pada pukul 10.00 WIB, lantaran ada pengurangan jam kerja.
"Inilah yang menyebabkan kesalahpahaman yang membuat warga tersebut curhat di Facebook," terangnya.
Begitu curhat warga itu beredar luas dan diketahui Gugas COVID-19, Anang mengonfirmasi ke puskesmas. Menurutnya, para petugas puskesmas sebenarnya bukan menolak, melainkan menganjurkan untuk datang keesokan harinya.
"Karena loket sudah tutup dan pasien tidak ada tanda-tanda gawat darurat, sehingga dianjurkan kembali ke puskesmas besok paginya. Jadi sebenarnya tidak ditolak, melainkan diminta kembali keesokan paginya," ungkap Anang.
Hal yang sama terjadi Puskesmas Ngempit, Kecamatan Kraton. Pasien mendapatkan penjelasan serupa dan diminta datang ke Puskesmas Wonorejo esok hari.
"Akan tetapi, warga tersebut memilih ke rumah sakit swasta hingga dirawat sampai kemarin," terangnya.
Pasien tersebut didiagnosa menderita ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) dan telah mendapat paracetamol dan omeprazole. Petugas Puskesmas Wonorejo telah mengunjungi rumah warga tersebut. Warga tersebut kembali diperiksa dan kondisinya sehat dengan suhu badan 36,3 derajat celcius.
"Puskesmas dan bidan desa senantiasa stand by di desa, dengan tujuan agar masyarakat lebih mudah mengakses pelayanan kesehatan. Karena yang bersangkutan tidak memahami sepenuhnya informasi layanan kesehatan ini. Sebenarnya bisa langsung ke polindes bila memerlukan pelayanan sewaktu-waktu," pungkas Anang.
Sebuah unggahan di Facebook menyita perhatian netizen. Unggahan itu berisi curahan hati warga yang mengaku ditolak saat periksa di puskesmas, padahal dia khawatir terjangkit virus Corona.
Dalam unggahannya warga tersebut menyampaikan bahwa pada hari Senin ia memeriksakan diri ke Puskesmas Wonorejo, Kabupaten Pasuruan. Ia mengeluh suhu badan tinggi, batuk, pilek dan tenggorokan gatal. Ia mengaku khawatir terjangkit COVID-19. Namun, katanya, puskesmas menolak memeriksa dengan alasan tutup.
Ia kemudian menuju ke Puskesmas Ngempit, Kecamatan Kraton. Namun tetap ditolak dengan alasan pasien bukan berasal dari Kecamatan Kraton. Warga tersebut akhirnya menuju salah satu rumah sakit swasta di Suwayuwo, Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. (iwd/iwd)