Antisipasi Antrean, Terminal Sritanjung Dijadikan Bufferzone Tiket Online

Antisipasi Antrean, Terminal Sritanjung Dijadikan Bufferzone Tiket Online

Ardian Fanani - detikNews
Kamis, 16 Apr 2020 16:15 WIB
kapolresta banyuwangi
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Antisipasi antrean panjang di Pelabuhan ASDP Ketapang, seiring dengan pemberlakukan tiket online, Pemkab Banyuwangi mengizinkan Terminal Sritanjung dijadikan bufferzone pendaftaran tiket online. PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang menyiagakan petugas untuk membantu para pengguna jasa penyeberangan Selat Bali itu.

Selain petugas ASDP, aparat kepolisian dan Dinas Perhubungan Banyuwangi membantu kelancaran pendaftaran tiket online. Hal ini dilakukan sebagai bentuk physichal dn sosial distancing antisipasi COVID-19.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pemanfaatan Terminal Sritanjung untuk bufferzone sangat tepat. Karena bisa mengurai kemacetan kendaraan logistik yang akan menyeberang ke Bali.

"Iki sebagai bentuk kolaborasi yang baik dari BUMN dan pemerintah daerah. Kesulitan besar ataupun kecil kita bantu demi kelancaran transportasi di Banyuwangi," ujarnya kepada detikcom, Kamis (16/4/2020).

Penerapan pembelian tiket online sejak awal April 2020 lalu. Terhitung per 1 Mei 2020, menurutnya ada lagi pembelian tiket tidak di pelabuhan. Seluruh pembelian tiket penyeberangan baik dari Ketapang ke Gilimanuk maupun dari Gilimanuk ke Ketapang ini sudah semuanya di luar pelabuhan dan dilakukan secara online.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang, Fahmi Alweni mengucapkan terima kasih atas izin tempat didirikannya bufferzone pendaftaran tiket online. Penerapan tiket online ini salah satu tujuannya untuk menjaga jarak antara pengguna jasa dengan petugas pelayanan tiket.

"Salah satunya untuk menghindari transaksi secara dekat antara pemakai jasa dengan pengguna jasa, dengan petugas pelayanan. Sehingga dengan online ticket ini akan terjadi jarak sosial, social distancing ataupun physical distancing," katanya.

Namun penerapan tiket online ini sedikit memiliki kendala. Sebab banyaknya sopir yang belum punya HP android. Untuk itu, sejumlah petugas telah diterjunkan untuk membantu pembelian secara online bagi para sopir yang tidak memiliki telepon pintar. Petugas akan membantu sampai sekitar dua bulan ke depan agar para sopir memahami cara pembelian secara online.

"Kesulitan sih tidak ada, ini hanya sesuatu yang baru. Mudah-mudahan ini menjadi habit. Kedepan pengguna jasa bisa menjadi terbiasa. Karena nantinya mereka tidak perlu lagi beli di pelabuhan atau di buffer zone. Tetapi bisa membeli dimanapun," katanya.

Sosialisasi online ticketing ini sudah berjalan sejak awal Februari. Kemudian lebih digencarkan di bulan Maret hingga akhirnya per satu April kemarin mulai diterapkan. Seharusnya, tiket online ini pembeliannya dilakukan sebelum pengguna jasa tiba di Pelabuhan. Tetapi, ASDP masih memberikan waktu untuk sosialisasi dan edukasi terhadap pengguna jasa.

"Kami masih memberikan waktu kurang lebih dua bulan. Kita jadikan Terminal Sritanjung sebagai buffer zone untuk memberikan pemahaman kemudian memandu mereka pembelian (tiket online). Sehingga dua bulan ke depan ini kami sudah lepas," tegasnya.

Untuk pembelian tiket online bisa dilakukan dengan mengakses situs ferizy.com. Pembayaran bisa dilakukan dengan berbagai metode pembayaran.

"Jika sudah membeli tiket secara online tiba di Pelabuhan hanya menunjukkan boarding pas masuk ke gate, check in sudah bisa langsung masuk," katanya.

Kapolresta Banyuwangi Kombespol Arman Asmara Syarifuddin menyatakan, penyediaan buffer zone dan kantong parkir ini juga bagian dari antisipasi penyebaran Covid-19. Sehingga tidak terjadi kerumunan orang. Kepolisian akan menempatkan personil di bufferzone dan kantong parkir yang ada.

"Ditempatkan anggota karena ini sifatnya baru. Maka harus ada kegiatan-kegiatan yang sifatnya edukasi dengan menempatkan personil, dengan menempatkan rambu, untuk masuk ke terminal ini," tegasnya. (fat/fat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.