Jubir Gugus Tugas COVID-19 Pemkab Blitar, Krisna Yekti mengatakan, jenazah PDP telah dimakamkan sesuai protap penanganan Corona. Karena jabatan PDP yang meninggal sebagai Kepala Kemenag Kota Blitar, maka pihaknya juga melakukan serangkaian rapid test kepada 15 orang yang berinteraksi dengan yang bersangkutan.
"Sebanyak 15 orang yang di tes rapid adalah orang yang kontak erat. Terdiri dari keluarga, tenaga kesehatan dan teman di kantor yang sempat rapat sebelum almarhum sakit. Seluruhnya tidak menunjukkan gejala dan hasil rapid negatif seluruhnya," tulis Krisna dikonfirmasi detikcom, Rabu (15/4/2020).
Rapid test juga dilakukan Dinkes Pemkot Blitar. Sekretaris Gugus Tugas COVID-19 Pemkot Blitar, Didik Jumianto bilang, pihaknya melakukan rapid test warga kota yang berinteraksi dengan PDP yang meninggal.
"Yang warga kota hanya empat orang. Itu drivernya dan keluarganya. Kami rapid test dua kali, hasilnya negatif semua," jawabnya melalui pesan di whatsapp.
PDP Corona yang meninggal sempat mengikuti pelatihan petugas calon haji 2020 di Asrama Haji Sukolilo pada 9-18 Maret 2020. Kabid Pelayanan Medik RSUD Ngudi Wlingi, dr Deny Christianto membenarkan satu PDP meninggal telah dirawat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi sejak 1 April 2020.
"Datang ke RS 1 April, kondisi sudah buruk, karena pasien dan keluarga tidak ke RS saat awal terasa sesak," jawab Deny
Pasien, lanjutnya, mengeluh demam, batuk dan sesak nafas. Namun tidak langsung memeriksakan diri ke rumah sakit. Selain keluhan itu, pasien juga diketahui memiliki riwayat penyakit degeneratif.
"Pasien MRS ke RS Ngudi Waluyo Wlingi pada tanggal 1 April 2020 dengan diagnosa PDP. Dengan penyakit penyerta, penyakit degeneratif kelainan jantung. Meninggal 3 April pukul 22.00 WIB," imbuhnya.
Sebelumnya, pada tanggal 15 Maret, yang bersangkutan sempat menggelar hajatan mantu. Acara yang mengundang ratusan pejabat ini digelar di hotel Jalan Jatilengger Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. (fat/fat)